DUMAI, RadarBangsa.co.id – Secara serentak tokoh masyarakat, Organisasi masyarakat dan Elemen Mahasiswa se-Kota Dumai laksanakan Kirab kampanye menolak tindakan anarkis dan pelanggaranpProtokol Kesehatan serta menolak rencana deklarasi Koalisi aksi menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Provinsi Riau khususnya Kota Dumai, Jumat (16/10/2020).
Dilaksanakan serentak di 7 (Tujuh) Kecamatan se-Kota Dumai, adapun orasi dan deklarasi yang disampaikan ialah :
1. Mendukung Penuh Pemerintah Dalam Melakukan Penanganan Penanggulangan Pandemi Covid-19 Di Kota Dumai
2. Menghimbau Agar Seluruh Masyarakat Kota Dumai Mematuhi Protokol Kesehatan Yaitu Menjaga Jarak, Mencuci Tangan Dengan Sabun Dan Air Mengalir, Menggunakan Masker dan Tidak Berkerumun
3. Secara Tegas Menolak Sikap Perilaku Anarkis Dan Pelanggaran Protokol Kesehatan.
4. Siap Menjaga Kota Dumai Sehat Dan Damai
5. Penyampaian Deklarasi Cinta Damai Dan Anti Anarkisme, Berbunyi :
“Kami Masyarakat Kota Dumai Bersama Elemen Mahasiswa, Pelajar, Organisasi Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat dan Unsur Pemerintah Kota Dumai Dengan Ini Menyuarakan Bahwa Secara Tegas Menolak Segala Tindakan Anarkisme, Pelanggaran Protokol Kesehatan Dan Menolak Rencana Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Di Provinsi Riau khususnya Kota Dumai.
Salah seorang mahasiswa Kota Dumai yang tergabung dalam Organisasi Masyarakat (Ormas) kepada rekan media menyampaikan, sebelumnya pernyataan KAMI telah melukai hati generasi muda Indonesia.
“Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) telah dengan sengaja menyebarkan isu Kebangkitan PKI yang tidak bisa mereka buktikan untuk menyebarkan ketakutan dan menimbulkan rasa saling tidak percaya ditengah masyarakat,” ungkap salah seorang Mahasiswa Kota Dumai yang tergabung dalam Organisasi Masyarakat (Ormas).
Tak hanya itu, mereka juga mendesak Aparat Kepolisian agar tidak memberikan izin terhadap setiap aktivitas KAMI di Provinsi Riau khususnya Kota Dumai. Aktivitas KAMI adalah gerakan politik praktis yang diduga berusaha menjatuhkan pemerintah dengan dibalut gerakan moral.
“Provinsi Riau dengan Budaya Melayu dan Kemajemukan Masyarakatnya Yang Cinta Damai juga sangat bertolak belakang dengan watak tokoh KAMI yang dalam beberapa pernyataannya justru menebarkan berita bohong dan ujaran kebencian. Mohon kiranya agar Kepala Daerah disetiap Kabupaten ataupun Kota di Provinsi Riau untuk dengan tegas melakukan penolakan terhadap kehadiran KAMI,” ajaknya.
Kemudian melalui kegiatan tersebut, telah disuarakan himbauan ataupun ajakan terhadap seluruh elemen masyarakat Provinsi Riau untuk tetap mengedepankan persatuan, menjaga kondusifitas, serta menolak gerakan – gerakan politik yang memecah belah persatuan dan kebhinekaan.
“Agar pemerintah dan seluruh elemen masyarakat dapat bersatu-padu serta membangun kepercayaan dan gotong-royong dalam menghadapi dampak dari Pandemi Covid-19 dan senantiasa menerapkan Protokol Kesehatan. Jangan buat gaduh di Negeri Melayu,” pungkasnya.
Pantauan dilapangan Kirab Kampanye menolak tindakan anarkis dan pelanggaran protokol Kesehatan serta menolak rencana deklarasi Koalisi aksi menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Provinsi Riau khususnya Kota Dumai dilaksanakan dengan tetap mematuhi Protokol Kesehatan serta berakhir dengan tertib.
(Ayu)