Panen Pisang Bersama Petani Milenial Lumajang, Khofifah Dorong Ekstensifikasi Lahan untuk Memenuhi Kebutuhan Ekspor

Khofifah

LUMAJANG, RadarBangsa.co.id – Ketua Umum IKA Unair dan Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, berkolaborasi dengan petani milenial di Desa Rojopolo, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, pada Sabtu (23/3/2024), untuk melakukan panen pisang Cavendish.

Dalam acara tersebut, sebanyak 2 ton pisang Cavendish berhasil dipanen hasil kerja sama dengan petani milenial Lumajang yang tergabung dalam Kelompok Tani Makmur di bawah pimpinan Jamaluddin. Pengembangan pisang Cavendish dilakukan di lahan seluas 1 hektar, menghasilkan panen antara 8 hingga 20 ton setiap tahunnya, yang telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal.

Bacaan Lainnya

Khofifah turut serta dalam panen simbolis dan menempelkan merek “Javafruit” pada kemasan pisang Cavendish yang telah dipanen. Dalam kesempatan ini, Khofifah menyampaikan apresiasinya kepada para petani milenial yang gigih dalam mengembangkan sektor pertanian, terutama pisang, di Kabupaten Lumajang. Dia menekankan bahwa pisang merupakan komoditas yang sangat potensial untuk dikembangkan mengingat besarnya pasar yang tersedia.
“Jawa Timur memiliki jumlah petani milenial terbanyak di antara provinsi lain di Indonesia. Saat ini, kami berkunjung ke petani pisang di sini, dan saya ingin mengucapkan apresiasi atas dedikasi mereka,” kata Khofifah.

Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 menegaskan bahwa pasar pisang sangat menjanjikan, terutama jika bisa diekspor dalam jumlah besar. Beberapa negara di Asia membutuhkan pasokan pisang, terutama jenis pisang uli dan pisang Cavendish.

Khofifah mengatakan bahwa trading house untuk pisang uli di Lampung masih belum mencukupi permintaan pasar ekspor. Sementara itu, Lumajang dikenal sebagai produsen pisang Cavendish yang signifikan. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya ekstensifikasi lahan pertanian pisang untuk meningkatkan produksi.

“Pasar untuk pisang ini sangat besar untuk ekspor, namun kita belum mampu memenuhi permintaan pasar luar negeri. Oleh karena itu, kami berharap adanya ekstensifikasi lahan untuk penanaman pisang, terutama Cavendish dari Lumajang,” tegasnya.

“Kami berharap kegiatan panen hari ini juga dapat menjadi inspirasi bagi petani milenial lainnya untuk memperluas lahan pertanian mereka. Potensi ini sangat besar, dan pasarannya pun luas,” pungkas mantan Menteri Sosial dan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini.

Di sisi lain, Ketua Kelompok Tani Makmur, Jamaluddin, seorang petani milenial yang mengembangkan pisang Cavendish, mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh Khofifah dengan mengunjungi lahan pertaniannya.

Dia mengakui bahwa mengembangkan pisang Cavendish sangat menguntungkan. Pria berusia 34 tahun ini merasa terdorong untuk mengembangkan pisang setelah melihat potensi tanah subur di Kabupaten Lumajang, didukung dengan pengetahuan pertanian yang dimilikinya. Selain itu, tingkat keberhasilan panen juga tinggi, mencapai 85 persen.
“Alhamdulillah, Ibu Khofifah berkenan hadir saat kami melakukan panen 2 ton pisang hari ini. Menanam pisang Cavendish sangat menguntungkan, karena sekali panen bisa menghasilkan antara 1,5 hingga 2 ton. Selama setahun, produksi bisa mencapai 8-20 ton,” tegasnya.

Selama ini, pihaknya tidak hanya terlibat dalam penanaman, tetapi juga secara langsung terlibat dalam proses distribusi. Pisang Cavendish dari Lumajang yang dimilikinya biasa dijual mulai dari Gresik hingga Sidoarjo.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *