MAGETAN, RadarBangsa.co.id – Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menggelar Pasar Murah ke-118 di Rumah Promosi Produk IKM, Kabupaten Magetan, Minggu (5/10/2025). Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut, kegiatan ini bukan hanya menjual sembako dengan harga lebih rendah, tetapi juga upaya menjaga daya beli dan mewujudkan ekonomi berkeadilan.
“Pasar murah adalah ikhtiar untuk menjaga keterjangkauan harga, memastikan masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah tetap bisa mengakses kebutuhan pokok dengan harga yang adil,” ujar Khofifah.
Ia menegaskan, keadilan ekonomi harus tercermin dalam setiap kebijakan pemerintah, termasuk dalam pengendalian harga pangan. Pemprov Jatim, kata dia, berupaya menyeimbangkan kepentingan produsen, pelaku usaha, dan konsumen.
Dalam pelaksanaan di Magetan, sejumlah bahan pokok dijual jauh di bawah harga pasar. Beras premium misalnya, dilepas Rp14.000 per kilogram (Rp70.000 per sak), lebih murah dibanding harga pasar Rp15.166. Sementara beras SPHP dijual Rp11.000 per kilogram, dengan total stok mencapai 10 ton.
Komoditas lain juga mengalami pemangkasan harga. Gula pasir dijual Rp14.000 per kilogram (harga pasar Rp16.166), MinyaKita Rp13.000 per liter (harga pasar Rp15.900), dan telur ayam ras Rp22.000 per pack (harga pasar Rp27.000). Sementara bawang merah Rp28.000 per kilogram dan bawang putih Rp24.000 per kilogram, keduanya lebih rendah dibanding harga pasar dan HET.
“Dengan harga seperti ini, masyarakat bisa memperoleh kebutuhan pokok tanpa terbebani lonjakan harga,” jelas Khofifah.
Khofifah menambahkan, pasar murah berkontribusi langsung pada pengendalian inflasi di Jawa Timur. Ia menyebut, menjaga stabilitas harga di daerah juga berarti memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Lebih dari sekadar distribusi pangan murah, Pemprov Jatim selalu melibatkan pelaku UMKM di setiap lokasi pasar murah. Produk lokal ditampilkan sebagai bagian dari ekosistem ekonomi yang saling menguatkan.
“Kami ingin UMKM juga tumbuh bersama. Kuliner Magetan misalnya, sangat kreatif dan potensial. Tinggal bagaimana membuka akses pasar, termasuk lewat platform online,” katanya.
Menurut Khofifah, sinergi antara pasar murah dan promosi produk lokal dapat memperluas jaringan usaha hingga ke misi dagang antarprovinsi. “Produk yang lolos kurasi bisa kita bawa ke misi dagang. Biasanya, pelaku usaha yang ikut akan mengalami lonjakan pasar yang signifikan,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin