LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Langkah KPUD Lamongan yang mengundang artis terkenal Jihan Audi bersama DJ Berry serta beberapa band top dalam acara peluncuran maskot dan jinggle Pilkada Lamongan 2024 mendapat kritik keras dari NGO JALAK.
Ketua Umum NGO Jaring Pelaksana Antisipasi Keamanan (NGO JALAK), Amin Santoso, menyatakan bahwa tindakan tersebut sangat bertentangan dengan prinsip dasar demokrasi.
“Ini menyakiti hati rakyat karena dana yang dipakai oleh KPUD Lamongan untuk acara orkes dangdut dan Live DJ itu berasal dari uang rakyat,” kata Amin Santoso saat dihubungi pada Rabu (12/6).
Menurutnya, mengundang artis terkenal untuk acara peluncuran maskot dan jinggle Pilkada adalah bentuk pemborosan uang rakyat. Ia berpendapat bahwa dana tersebut seharusnya digunakan untuk kegiatan yang lebih bermanfaat, seperti meningkatkan partisipasi pemilih dan pendidikan politik.
“Itu kan uang rakyat, jadi mereka harus diberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam proses demokrasi, bukan hanya menjadi penonton dalam acara joget dangdut dan Live DJ seperti itu,” ujarnya.
“Apalagi, acara tadi malam juga ricuh, penonton tidak terkendali, saling lempar, bahkan pagar pembatas juga dirobohkan. Kabarnya, beberapa orang telah diamankan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Amin Santoso mengatakan bahwa langkah KPUD Lamongan yang mengundang artis dalam acara tersebut adalah bentuk penyalahgunaan anggaran dan mengaburkan tujuan utama demokrasi. Ia menegaskan bahwa KPU seharusnya fokus pada peningkatan kualitas demokrasi, bukan pada cara menarik perhatian dengan mengundang artis.
“Rakyat harus mengawasi dan memastikan bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan oleh pemerintah atau penyelenggara negara digunakan untuk kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan sepihak,” pungkasnya.
