PASURUAN,RadarBangsa.co.id – Masuknya musim penghujan di wilayah Pasuruan, secara tidak langsung membuat beberapa wilayah kekeringan, tak lagi krisis air bersih.
Oleh karenanya, Pemerintah Kabupaten Pasuruan pun juga mulai mengurangi intensitas pengiriman air bersih ke sejumlah wilayah. Dari 7 kecamatan yang awalnya rutin dikirim air bersih oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, kini tersisa 3 kecamatan saja yang masih rutin dikirimi air bersih.
Bakti Jati Permana, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan mengatakan, sebelumnya memang ada 22 desa di 7 kecamatan yang rutin dikirim air bersih di Kabupaten Pasuruan. Kedua puluh dua desa tersebut yakni 3 desa di Kecamatan Gempol; 1 desa di Kecamatan Kejayan; 5 desa di Kecamatan Pasrepan; 5 desa di Kecamatan Lumbang; 1 desa di Kecamatan Grati; 4 desa di Kecamatan Lekok; serta 3 desa di Kecamatan Winongan.
“Dengan datangnya hujan, otomatis wilayah yang awallnya krisis air, mulai teraliri air. Kita pantau terus, dan sebagai berita bagusnya, secara otomatis, distribusi air bersih juga kita kurangi,” kata Bakti di sela-sela kesibukannya, Selasa (24/12/2019).
Nah, sejak akhir November, BPBD melakukan evaluasi. Dan hasilnya, tersisa 4 kecamatan yang masih rutin dikirim. Yakni, Kecamatan Lumbang, Kecamatan Pasrepan, Kecamatan Winongan, dan Kecamatan Lekok. Masuk awal Desember, Kecamatan Lekok mulai tak disuplai air bersih.
“Sehingga, sekarang rutin hanya 3 kecamatan saja yang masih dikirimkan air bersih,” terang Bakti.
Tiga kecamatan yang masih rutin dikirim itu diantaranya Lumbang, Winongan, dan Pasrepan. Kata Bakti, rata-rata, pihaknya mengirim air bersih sebanyak 3 rit air atau 15 ribu liter di masing-masing desa. Total di Lumbang ada di 5 desa, Winongan 3 desa, dan Pasrepan 5 desa.
“Karena hujannya juga tidak merata, sehingga kami pun juga akan terus mendistribusikan air bersih sampai musim hujan merata di wilayah Kabupaten Pasuruan,” jelasnya kepada Suara Pasuruan.
Sementara itu, dari BMKG sendiri memprediksi musim hujan sudah rutin turun di minggu kedua atau ketiga di bulan Desember. Bakti mengatakan, pengiriman air bersih di tahun ini memang lebih panjang bahkan sampai di minggu kedua Desember.
“ Sedangkan tahun 2018 lalu, awal November pengiriman air bersih sudah distop,” singkatnya. (Ari)