PROBOLINGGO, RadarBangsa.co.id – Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin,Wakil Wali Kota Moch Soufis Subri dan anggota Forkopimda, Saksikan gelar simulasi di depan ruang IGD RSUD.Sabtu (7/3)
Mengantisipasi masuknya virus corona, Karena itu Pemkot Probolinggo melalui DinasKesehatan (Dinkes) setempat berusaha mengantisipasi penularan, Salah satu caranya,mengundang pihak agen travel untuk sosialisasi virus Corona.
Dalam sosialisasi penanganan pasien suspect virus corona sengaja mengundang Agen Travel Plt Kepala Dinkes Kota Probolinggo dr Nurul Hasanah Hidayati mengatakan, agen travel sengaja diundang untuk sosialisasi.
Sebab, warga asing yang masuk ke Probolinggo mayoritas dari jalur darat. Bukan dari jalur laut. Salah satunya dengan menggunakan agen travel. Warga asing ini, bisa saja datang dalam kondisi tidak sehat atau membawa virus Korona.Karena itu menurutnya, para agen travel harus paham atau mengetahui seseorang terindikasivirus Corona.
“Untuk jalur laut pengawasanya dari KKP. Sementara untuk jalur darat inilah yang sulit dideteksi. Karena begitu banyaknya warga asing yang masuk ke Probolinggo dengan jalur
darat. Salah satunya lewat travel. Karena itu, travel perlu paham tentang virus corona.
Termasuk cara mengenali indikasinya dan mengantisipasinya,” terang dr Ida sapaannya. Dengan demikian, jika misalkan ada warga asing yang diindikasi terjangkit virus Korona,bisa dilaporkan ke faskes tingkat satu atau puskesmas.
Selanjutnya, dilakukan penyelidikanepidemiologi (PE).Selain mengundang travel, sosialisasi juga mengundang dan lembaga pendidikan formal dannon formal yang ada di bawah pondok pesantren. Acara yang digelar di ruang edelweis,RSUD dr Mohamad Saleh, Sabtu (7/3) pagi juga dihadiri anggota Forkopimda.
RSUD dr Mohamad Saleh saat simulasi penanganan pasien suspect corona. 6 Selama sosialisasi, dipaparkan cara hidup sehat serta cara membersihkan atau mencuci tangan dengan baik dan benar.
RSUD juga menggelar simulasi penanganan pasien suspectvirus Korona. Simulasi dilakukan setelah rapat koordinasi tim pencegahan dan penanganankonflik sosial.
Dalam simulasi diperagakan respons yang harus dilakukan saat ada warga suspect virusKorona. Warga itu harus dibawa ke faskes tingkat satu, yakni puskesmas.
Puskesmas lalumenghubungi rumah sakit untuk rujukan.Setelah terkonfirmasi oleh rumah sakit, ambulans pasien dibawa ke rumah sakit. Di sanasudah siap sejumlah petugas medis dengan pakaian lengkap dan tertutup. Setelah berkas dataperpindahan dan diagnosa awal diterima oleh pihak rumah sakit, pasien langsung dirawat diruang isolasi.Jika hasil pemeriksaan dokter di rumah sakit menyebutkan pasien positif korona, maka pasienakan dirujuk ke rumah sakit yang telah di tentukan oleh pemerintah pusat. Yakni RS SaifulAnwar, Malang dan RS dr Soetomo, Surabaya.
Wali Kota Hadi menegaskan, RSUD sudah siap menangani warga yang suspect virus Korona.“Kami melihat mulai dari fasilitasnya, dan SOP yang ada, RSUD sudah siap kalau ada yang terdampak virus korona,” terangnya.
Kendati demikian,masyarakat diminta tidak khawatir atau ketakutan yang berlebihan.
Mengingat hingga kemarin, tidak ada warga kota yang terjangkit virus tersebut.“Di kota tidak ada warga yang terdampak. Namun demikian kita juga harus waspada.
Dan yang tidak kalah pentingnya jangan sampai hal ini membuat kecemasan berlebihan. Kami minta agar masyarakat tetap tenang dan menjaga pola hidup yang bersih dan sehat,” kata Wali Kota Hadi. (Nn)