Pengajian Kitab Hikam Pembuka Harlah 1 Abad Ponpes Al-Falah Ploso

Press Conference Harlah 1 Abad al-Falah Ploso (foto:Hikam)

KEDIRI, RadarBangsa.co.id – Kick Off 1 Abad Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Al-Falah Ploso, di Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, digelar sangat meriah dan hikmat.Ajang 100 Tahun berdirinya Pondok Pesantren Al Falah Ploso tersebut mengusung tema “Melestarikan Ngaji Meneguhkan Khidmah Al-Falah Untuk Bangsa”.

Acara tersebut diawali dengan Rutinan Pengajian Ahad Legi Kitab Al-Hikam dan Bidayatul Hidayah oleh Pengasuh PonPes Al-Falah Ploso KH. Nurul Huda Djazuli, dilanjutkan dengan simbolis sirine pembukaan rangkaian acara Harlah 1 Abad Ponpes Al-Falah Ploso, Minggu 19 Mei 2024.

Hadir dalam acara tersebut diantara lain, Pengasuh Ponpes Al-Falah Ploso, KH. Nurul Huda Djazuli, Nyai Hj. Lailatul Badriyah Djazuli, Ketua Umum Harlah 1 Abad PonPes Al-Falah Ploso, Agus.H. Muhammad Ma’mun, seluruh Dzuriyah serta Santri dan Alumni Al-Falah Ploso seluruh Indonesia.

Pengajian Kitab Al-Hikam dan Bidayatul Hidayah ole Pengasuh KH. Nurul Huda Djazuli (foto:Hikam)

Ketua Umum 1 Abad PonPes Al-Falah Ploso, Agus.H. Muhammad Ma’mun, dalam Press Conference mengatakan, diumur 100 tahun PonPes Al-Falah Ploso ini, akan tetap menjaga landasan yang sudah diajarkan oleh Muasis kami, KH. Ahmad Djazuli Ustman, akan tetapi tetap mengembangkan metode dan caranya dalam pendidikan.

“Yang paling penting adalah pegangan atau pijakan itu harus tetap ada, tapi untuk metode dan cara akan selalu kami kembangkan, dan insyaalloh kami akan segera lengkap dari semua pendidikan yang ada, tapi kami tidak akan meninggalkan apa yang menjadi pegangan dari Kakek-Nenek moyang kami”, ucapnya.

Kyai yang akrab disapa Gus Makmun itu, juga mengharapkan, diumur yang Ke-1 Abad tersebut, semoga para Dzuriyah bisa mempunyai tanggung jawab meneruskan apa yang sudah ditetapkan. Untuk alumni harus bisa Nasrul Ilmi dan menjadi bendera-bendera Al-Falah dimana dia berada.

“Harapan kita memang ada harapan Internal dan Eksternal, untuk Internal seperti kami saudara-saudara Dzuriyah, intinya kami mempunyai tanggung jawab meneruskan apa yang sudah ditetapkan oleh kakek kami, yaitu ngaji.Untuk Eksternal yaitu para alumni di luar, jadi bagaimana temen-temen santri dan alumni bisa menjadi bendera- bendera Al-Falah disetiap tempat yang ada, harus tetap mengajar, bukan berarti merasa hebat tapi menyampaikan Nasrul Ilmi, menyampaikan ilmu yang ada di Al-Falah ini seberapa pun kemampuannya”, katanya.

Ketua RMI PWNU Jawa Timur, Agus H. M. Iffatul Lathoif saat diwawancarai oleh awak media (foto:Hikam)

Selain itu, Ketua RMI PWNU Jawa Timur, Agus H. M. Iffatul Lathoif, juga menambahkan, bahwa generasi yang dihasilkan oleh PonPes Al-Falah Ploso harus bisa berkhidmah kepada masyarakat sekitar khususnya, dan bangsa pada umumnya.

“Karena bagaimanapun masyarakat Indonesia sangat membutuhkan pembentukan mentalitas yang berkualitas yakni, memiliki Makarimil Akhlaq, dan Makhasinil Adab.Insyaalloh Al-Falah selalu berjuang dan mengembangkan misi itu sampai titik darah penghabisan”, tutur pria yang juga masih Dzuriyah Al-Falah tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *