JAKARTA, RadarBangsa.co.id – Isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar kembali mencuat. Di tengah dinamika itu, nama Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut Soeharto dinilai pengamat memiliki modal besar untuk menjadi nakhoda baru partai berlambang pohon beringin tersebut.
Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, menilai figur Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut Soeharto berpeluang besar memimpin Partai Golkar apabila wacana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) benar-benar digelar.
Menurut Jerry, pengalaman historis keluarga Soeharto yang melekat pada Golkar menjadi salah satu modal kuat Mbak Tutut. “Saya pikir Mbak Tutut pemimpin visioner dan pemecah kebuntuan di Golkar. Jiwa Soehartoisme melekat di dirinya, itu menjadi modal besar memimpin Golkar,” ujarnya di Jakarta, Senin (18/8).
Ia menambahkan, Partai Golkar selama puluhan tahun identik dengan kepemimpinan Presiden kedua RI, Soeharto. Karena itu, menurutnya, Mbak Tutut memahami landasan dan cita-cita partai beringin lebih dalam dibanding figur lain. “Soeharto mengendalikan Golkar sejak era 1970-an sampai 1998. Mbak Tutut paham arah dan fondasi partai ini,” kata Jerry.
Di sisi lain, Jerry menyoroti kepemimpinan Bahlil Lahadalia yang saat ini menjadi ketua umum. Ia menilai, posisi Bahlil justru dapat berdampak pada penurunan elektoral Golkar. “Bahlil pemimpin karbitan yang banyak bicara tanpa berpikir. Justru faktor ketenangan dan sikap yang kuat lebih dimiliki Mbak Tutut,” tegasnya.
Lebih jauh, Jerry meyakini sejumlah tokoh senior Golkar akan mendukung langkah Mbak Tutut jika benar maju dalam bursa calon ketua umum. “Saya kira Akbar Tanjung, Agung Laksono, Theo Sambuaga, bahkan Jusuf Kalla bisa mendukung Mbak Tutut. Golkar butuh pemimpin dengan strong leadership untuk mengendalikan partai,” tuturnya.
Sebagai catatan, isu Munaslub Golkar belakangan ramai diperbincangkan menyusul dinamika politik internal dan tantangan partai menghadapi pemerintahan baru. Nama-nama tokoh lama dan baru disebut-sebut akan bersaing jika forum tersebut digelar, termasuk peluang kembalinya figur dari keluarga Soeharto yang punya sejarah panjang dalam perjalanan Golkar.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin
Sumber Berita: rmol.id