PAMEKASAN, RadarBangsa.co.id – Klinik Siti Aisyah menjadikan pelayanan kesehatan sebagai Rumah Sakit Ibu dan Anak, Direktur Utama Klinik Siti Aisyah, Aminatus Sa’diyah melakukan kegiatan sosialisasi dialog yang digelar di Aula SMP Muhammadiyah Pamekasan.
Giat Sosialisasi dialog tersebut juga dihadiri, Achmad Marzuku (Plt Kadinkes Pamekasan), Kepala DLH Pamekasan Amin Jabir, Kepala DPMPTSP Pamekasan Agus Mulyadi, Wakil Dirut RSUD Smart Pamekasan Daeng Ali Taufik, Camat Kota Rahmat Kurniadi dan beberapa perwakilan warga Gladak Anyar.
Dalam polemik perbincangan dibeberapa kalangan warga setempat ditengarahi dalam pembangunannya ditakutkan akan berdampak buruk, baik itu dari penyiapan lahan parkir hingga mulai dari pengelolaan sampah medis bagi warga setempat.
Direktuk klinik Siti Aisyah Aminatus Sa’diyah mengatakan, bahwa pihaknya sudah melakukan beberapa giat operasional sesui dengan SOP.
” Setia 6 bulan sekali kamu sudah melakukan uji Lab dan mengenai limbah cairnya, limbah B3 kita tampung dalam tps dan hal tersebut bisa dilakukan pengecekan sebagai buktinya,”
Selain itu, pihaknya juga sudah menyiapkan lahan parkir yang jaraknya 400 meter di depan Kantor Kelurahan Gladak Anyar.
Bahkan kami sudah menyusun program dan sekaligus akan memberikan pelayanan gratis seumur hidup bagi warga yang kurang mampu, tuturnya
Plt Kepala Dinkes Pamekasan Ahmad Marzuki menyoalkan polemik Klinik Siti Aisyah yang akan dibangun menjadi Rumah Sakit, ia menjelaskan” Siapapun bisa mendirikan Rumah Sakit asalkan dalam pembangunan / mendirikan Rumah Sakit itu melalui beberapa proses, seperti halnya proses ijin mendirikan dan ijin operasional”.
Mengenai rencana pemberian pelayanan kesehatan gratis seumur hidup bagi masyarakat yang tidak mampu kata Plt Kadinkes Pamekasan hal itu bisa saja memungkinkan.
” Hal itu ( pelayanan gratis,red ), sebuah kebijakan dari pimpinan Rumah Sakit, dan semua tergantung pada mereka,pungkasnya.
(Mer)