GRESIK, RadarBangsa.co.id – Warga Desa Bulurejo Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik, menggelar lomba karnaval untuk memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia serta menghormati para pahlawan yang telah berjuang untuk merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.
Desa Bulurejo yang terdapat 17 rukun tetangga (RT) dan 6 rukun warga (RW) begitu kompak menampilkan kreasi masing- masing dengan menampilan Berbagai kreasi miniatur binatang, rumah adat, pakaian adat, serta pakaian pejuang semua ditampilkan warga masyarakat Desa Bulurejo sehingga Senin (03/09/23) seluruh masyarakat tumpah ruwah di jalan raya Benjeng dengan start di jalan raya kacangan dan finish di lapangan olahraga kecamatan Benjeng.
Peserta karnafal yang di ikuti masing – masing Rt 1 hingga Rt 17 di awali dengan penampilan pemdes dan BPD sebagai barisan terdepan dengan memakai berbagai dandanan busana adat dan pahlawan yang ada di Indonesia, di susul peserta dari masing – masing Rt sehingga menambah kemeriahan dan pengetahuan bagi warga yang menyaksikan karnaval memeriahkan HUT ke-78 Kemerdekaan RI.
Kegiatan ini baru dilakukan karena sebelumnya fakum akibat wabah Covid 19, Sehingga baru bisa diadakan kembali dengan meriah tahun 2023 ini, Kalau dulu di selenggarakan setiap tahun tetapi tidak semeriah ini mungkin masyarakat sudah rindu dengan pesta rakyat seperti ini sehingga mereka semua sangat antusias sekali “ujar” Kades Bulurejo “Imam Shofwan MZ.
Kegiatan karnaval ini di ikuti oleh masing – masing Rt Se Desa Bulurejo dan nanti peserta yang paling kreatif akan di berikan hadiah hiburan guna memacu kreatifitas di antara peserta masing – masing Rt, acara ini diharapkan menjadi tradisi dan pariwisata bagi masyarakat Bulurejo dan sekitarnya. “Sebab, kegiatan tersebut perwujudan kesenian tradisional seluruh Indonesia dan hiburan rakyat “tutur Iwan” nama panggilan kades Bulurejo.
Salah satu peserta terheboh karnaval adalah Rt 1 Rw 1 Desa Bulurejo yang di komandani oleh ketua Rt 1 “Sugianto” dengan mengambil tema “Adat Papua” ini sangat heboh, unik dan menarik, salah satu ketua tim kreator perempuan mbak Yeni dan ketua tim kreator pria Serda Muhammad Afandi “menyampaikan” sengaja kita mengambil tema Adat Papua ini karena kita Rt 1 ingin menaruh dulu dalam satu hari meninggalkan kebiasaan kita memakai celana pensil, span, kulot, gamis, daster dan sandal jinjit kita coba saling toleransi antar sesama suku dan adat sehingga bisa saling menghargai dan merasakan kebiasaan masing- masing dengan mengkolaborasikan musik masa kini, ternyata hasilnya luar biasa warga Rt 1 Rw 1 “plek ketiplek” (sama persis) ketika memakai pakaian dan dandanan adat Papua mungkin karena saking menjiwai,” tuturnya
dan bagi kami RT 1 meskipun ini adalah perlombaan karnaval antar Rt se Desa Bulurejo bukan persoalan menang dan kalah tapi tujuan kami adalah menghormati para Pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan terhadap negara Indonesia tercinta ini dan sekaligus menjadi moment untuk menghibur masyarakat”merdeka”.