PASURUAN, RadarBangsa.co.id – Adanya sebuah normalisasi terhadap “Sungai Gembong”, disambut baik oleh sebagian besar masyarakat khususnya para nelayan yang ada diwilayah Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur.
Tentunya hal itu dilakukan agar para nelayan dapat lebih mudah, ketika melakukan aktivitas bekerja dalam mencari ikan dilaut terlebih saat menyandarkan kapal atau perahunya ke pinggir pelabuhan. Terlebih ketika kondisi air sedang surut atau dengan bahasa nelayannya “banyu mundur”.
Dalam hal ini melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Pemerintah Kota Pasuruan, yang mana sebagai leading sektor daerah memperkirakan bahwa proses pekerjaan normalisasi itu rencananya akan dilaksanakan pada pertengahan bulan Oktober 2019.
Saat ini Dinas PUPR sendiri sudah melaksanakan atau menerbitkan adanya Surat Perintah Kerja (SPK) tertanggal 02 Oktober 2019 dan selanjutnya tinggal dilakukan pelaksanaan dilapangan melalui rekanan yang sudah menjadi pemenang tender pada 2 pekan yang akan datang.
Pada persiapannya Dinas PUPR juga sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah steakholder yang ada, seperti halnya dengan pihak Syahbandar Pelabuhan, PT Pelindo, Polairut, Himpunan Nelayan, Rukun Nelayan setempat dan pihak Kelurahan serta tokoh masyarakat setempat.
“Untuk pelaksanaan pekerjaan ini butuh adanya persiapan matang termasuk koordinasi bersama banyak steakholder. Dan sebelum pada pelaksanaan nanti, terkait dengan administrasi, pelaksanaan teknis dan pengaturan itu harus clear dan jelas dan setelah itu baru kita laksanakan”. Ujar Kadar Usman selaku PPKM Bidang Pengairan, Dinas PUPR Kota Pasuruan pada Kamis (03/10) diruang kerjanya.
Dirinya juga menambahkan, bahwa pekerjaan normalisasi yang diperkirakan sepanjang 300 meter itu akan diawali pada titik nol dibagian ujung pelabuhan sebelah utara selanjutnya berjalan kearah selatan dengan menggunakan alat berat pengerukan khusus di air.
“Mungkin mengenai pelaksanaannya bila tidak ada kendala, sekitar dua minggu lagi akan kita laksanakan. Pekerjaan normalisasi ini memang belum ada dan sudah lama dilakukan, nanti kita awali normalisasi mulai dari ujung Pelabuhan kita tarik kurang lebih sepanjang tiga ratus meter ke selatan sisi kanan-kiri.” Tukasnya Kadar Usman.
Sementara dari pihak nelayan, melalui perwakilan Ketua Rukun Nelayan Kota Pasuruan, Akhmad Gatot Hartowo sangat mengapresiasi dan menyambut baik adanya normalisasi yang dilakukan pihak pemerintah.
“Memang selama ini, dengan kondisi sedimen yang tinggi para nelayan sangat merasa kesulitan. Dan mudah mudahan dengan adanya pengerukan sungai gembong ini, Insya Alloh untuk nelayan ketika bekerja keluar masuk perahunya bisa dengan lancar saat bersandar”. Kata Akhmad Gatot Hartowo.
Selain dapat mempermudah aktivitas para nelayan dalam mencari ikan dilaut, Gatot optimis bahwa secara garis besar sektor pelabuhan akan mengalami peningkatan. Baik didalam putaran perekonomian masyarakatnya, maupun dari sisi pembangunan yang nantinya disediakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan kedepan.
“Dengan kondisi sungai yang bersih dan kapal nelayan tertata rapi, Insya Alloh juga akan mengalami peningkatan dan kemajuan khususnya diwilayah pantai utara. Dan mudah mudahan semua dapat tercapai”. Harapnya. (ank/ek)