MALANG, RadarBangsa.co.id – Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, bersama CEO dan Ketua Umum Yayasan King’s Singhasari, David Santoso, melakukan peninjauan ke sejumlah fasilitas di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari di Malang pada Jumat (27/9).
Adhy Karyono menekankan bahwa KEK Singhasari merupakan kawasan pertama di Indonesia yang ditetapkan pemerintah pusat untuk fokus pada pengembangan sektor ekonomi digital dan pendidikan.
Setelah meninjau berbagai fasilitas seperti Coding Factory, Animation Factory, Film Factory, dan ruang kelas King’s College London (KCL), Adhy Karyono mengungkapkan rasa bangganya terhadap keberadaan KEK tersebut dan menyatakan dukungannya untuk mengembangkan ekosistem serta akses pasar di kawasan itu.
“Kami sangat bangga dan berkomitmen untuk mendukung penuh KEK Singhasari, khususnya dalam pengembangan ekosistem dan akses pasar. Di sini, para talenta digital dilatih dan Pemprov Jatim akan mendukung penuh akses pasarnya,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa hampir semua wilayah di Indonesia saat ini membutuhkan talenta digital dan animasi. KEK Singhasari memiliki keunggulan dalam menyediakan layanan digital yang terintegrasi dan mempersiapkan para talenta digital untuk memenuhi kebutuhan pasar.
“Kita akan mengembangkan kawasan ini lebih serius. Kemenko Perekonomian juga mendukung penataan ulang kawasan ini agar pengembangan lebih lanjut dapat dilakukan secara optimal,” tambahnya.
Adhy menjelaskan bahwa perkembangan KEK Singhasari ini selaras dengan pertumbuhan Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) di Jawa Timur, yang telah melampaui rata-rata nasional dalam pemahaman dan penggunaan teknologi digital.
“Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap teknologi digital, industri-industri terkait seperti animasi dan film akan berkembang sejalan dengan permintaan pasar, serta perusahaan-perusahaan yang mengandalkan teknologi informasi dan digital,” jelasnya.
Lebih lanjut, KEK Singhasari juga berperan penting dalam membantu UMKM di Jawa Timur, terutama dalam hal pengembangan konten kreatif, animasi, serta kelayakan produk di pasar.
“Di sini ada program inkubasi yang terintegrasi untuk produk UMKM, di mana produk tersebut diberikan ide-ide kreatif dan animasi sebelum diluncurkan ke masyarakat,” tegasnya.
Adhy juga menyebut bahwa kunjungannya kali ini bertujuan untuk memastikan KEK Singhasari sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) akan menjadi Silicon Valley-nya Jawa Timur, bahkan Indonesia.
“KEK ini memiliki ekosistem digital dan animasi yang terintegrasi, serta mencetak talenta-talenta digital yang mampu menghasilkan produk berstandar internasional,” tambahnya.
Kawasan ekonomi ini juga dilengkapi dengan SMK Unggul bidang Animasi dan Digital, yaitu SMK 3 Singosari, yang akan mendukung penuh ekosistem di KEK Singhasari.
“SMK Unggul ini adalah yang pertama di Indonesia dalam bidang animasi dan digital,” jelasnya.
Sementara itu, David Santoso mengungkapkan bahwa KEK Singhasari memiliki potensi besar berkat keberadaan 58 perguruan tinggi, SMK, serta satuan vokasi di sekitarnya, yang didukung oleh populasi muda yang melimpah.
“Kami berkomitmen menjadikan KEK Singhasari sebagai pusat keunggulan digital. Banyak proyek digital dari Jakarta yang dihasilkan oleh talenta-talenta dari kawasan ini,” tutup David.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin