SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Naiknya nilai investasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Jawa Timur seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inflasi yang terkendali membuat Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, optimis bahwa peluang calon investor asing untuk berinvestasi di wilayah tersebut semakin meningkat.
Keyakinan ini didasarkan pada data yang menunjukkan bahwa realisasi investasi di Jawa Timur pada triwulan pertama tahun 2024 meningkat sebesar 20,7 persen, dengan kontribusi signifikan dari penanaman modal asing.
“Realisasi investasi triwulan pertama year on year (yoy) tahun 2024 meningkat sebesar 20,7 persen, dengan kontribusi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 16,1 persen,” kata Adhy saat membuka acara Road to East Java Investment Forum (EJIF): East Java Investment Dialogue (EJID) di Westin Hotel Surabaya, pada Rabu (17/7).
Acara tersebut dihadiri oleh banyak pihak strategis, termasuk perwakilan Konsulat Jenderal dan Duta Besar negara sahabat yang turut membawa calon investor. Hal ini menunjukkan pentingnya forum semacam ini untuk memasarkan proyek-proyek yang dapat ditawarkan kepada investor asing.
“Investasi di Jawa Timur memiliki peluang yang bagus dan mereka akan diberikan layanan terbaik agar semua kebutuhan investasi dapat terpenuhi. Terima kasih kepada Bank Indonesia perwakilan Jawa Timur yang menginisiasi peningkatan nilai investasi di Jawa Timur,” ujarnya.
Secara keseluruhan, Adhy optimis bahwa peluang menarik calon investor di Jawa Timur semakin terbuka lebar. Tidak hanya PMA yang meningkat, tetapi juga pertumbuhan ekonomi yang terus menunjukkan tren positif sebesar 4,8%, inflasi yang terkendali pada Juni 2024 sebesar 25 persen ± 1 persen, serta peningkatan nilai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar 20,1 persen.
“Hal ini menunjukkan bahwa potensi investasi di Jawa Timur semakin baik. Termasuk penurunan angka kemiskinan sebesar 0,56 persen poin dan peningkatan jumlah wisatawan menjadi 31,45 juta kunjungan pada periode Januari-Juni 2024, semakin membuka peluang bagi calon investor untuk berinvestasi di Jawa Timur,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Erwin Hutapea, menambahkan bahwa forum ini diselenggarakan sebagai upaya untuk meningkatkan angka investasi di Jawa Timur yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia.
Berdasarkan hasil asesmen terhadap data historis, peningkatan 1 persen angka investasi di Jawa Timur akan memberikan kontribusi sebesar 0,3 persen terhadap pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
“Terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah memberikan dukungan, bersama-sama mendorong dan bersinergi untuk meningkatkan angka investasi demi kesejahteraan masyarakat Jawa Timur,” tutupnya.