BANGKALAN, RadarBangsa.co.id – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bangkalan, Drs. Irman Gunadi, membuka secara resmi Seminar Literasi bertema “Khazanah Manuskrip Syaikhona Moh Kholil: Sebuah Gagasan, Pengalaman Jiwa, dan Pandangan Hidup dalam Berbagai Aspek Kehidupan,” pada Kamis (10/10/2024) di Pendopo Agung Kabupaten Bangkalan. Acara ini merupakan bagian dari gerakan “Bangun Literasi Bangkalan” (Bang-Labang) yang bertujuan menumbuhkan budaya literasi di masyarakat, dengan fokus pada peningkatan minat baca serta kesadaran literasi sebagai kunci pembangunan sumber daya manusia.
Dalam sambutannya, Pj Sekda Bangkalan, Irman Gunadi, menekankan pentingnya literasi bagi perkembangan generasi muda dan masyarakat luas. Ia menyampaikan harapan bahwa kegiatan ini dapat mendorong masyarakat untuk semakin sadar akan pentingnya literasi dalam kehidupan sehari-hari. “Melalui seminar ini, kita ingin memperkuat literasi yang dimulai dari keluarga, sekolah, hingga masyarakat, sebagai bagian dari pembelajaran seumur hidup,” ujarnya.
Seminar literasi ini tidak hanya berfokus pada pengenalan gagasan literasi secara umum, tetapi juga mengupas lebih dalam tentang khazanah pemikiran dan pandangan hidup Syaikhona Moh Kholil, seorang ulama besar asal Bangkalan yang memiliki pengaruh signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Tema ini diangkat dengan tujuan agar masyarakat Bangkalan lebih mengenal tokoh besar mereka dan mampu menerapkan nilai-nilai positif yang diusung Syaikhona Moh Kholil dalam kehidupan sehari-hari.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Kadispusip) Kabupaten Bangkalan, M. Ainul Ghufron, S.Sos, MM, dalam laporannya, menyatakan bahwa gerakan literasi seperti Bang-Labang sangat penting untuk mendorong masyarakat terus belajar dan berkembang. “Literasi bukan hanya tentang membaca, tetapi juga tentang pemahaman yang mendalam terhadap informasi sebagai bagian dari pembelajaran sepanjang hayat,” jelasnya.
Dalam seminar tersebut, dua narasumber utama turut memberikan pemaparan mendalam tentang Syaikhona Moh Kholil. Ketua PCNU Bangkalan, KH. Moh. Makki Nasir, M.Pd.I, menguraikan pengalaman spiritual dan pengaruh ajaran Syaikhona Moh Kholil dalam membentuk pola pikir yang berlandaskan moralitas dan kebijaksanaan. “Pemikiran Syaikhona Moh Kholil tidak hanya mencakup aspek keagamaan, tetapi juga menyentuh bidang sosial, pendidikan, dan kepemimpinan. Ini menjadi contoh nyata bagaimana literasi dapat memperluas cakrawala kita terhadap berbagai aspek kehidupan,” ungkapnya.
Selain itu, Dr. Muhaimin, M.Pd., yang merupakan Ketua Kajian Akademik dan Biografi Syaichona Moh Kholil, memberikan pandangannya terkait manuskrip-manuskrip yang ditinggalkan oleh ulama besar ini. Menurutnya, pemikiran-pemikiran yang tertuang dalam manuskrip tersebut tidak hanya relevan di zamannya, tetapi juga dapat diaplikasikan dalam konteks kehidupan modern. “Manuskrip yang ditulis oleh Syaikhona Moh Kholil mengandung banyak nilai luhur yang masih relevan dengan tantangan yang kita hadapi saat ini. Penting bagi generasi muda untuk memahami ini sebagai bagian dari literasi sejarah dan budaya,” tuturnya.
Sebanyak 150 peserta hadir dalam seminar ini, mulai dari komunitas literasi, penggiat literasi, Forum Anak, Duta Baca, guru, siswa-siswi SMP/MTs, SMA/MA, mahasiswa, hingga pustakawan. Para peserta mengikuti jalannya seminar dengan antusias, mencatat poin-poin penting yang disampaikan oleh para narasumber. Seminar ini tidak hanya memberikan wawasan baru mengenai Syaikhona Moh Kholil, tetapi juga memberikan dorongan bagi masyarakat untuk lebih aktif dalam membudayakan minat baca.
Irman Gunadi juga berharap, gerakan Bang-Labang ini dapat menjadi tonggak utama dalam meningkatkan kesadaran literasi di Kabupaten Bangkalan, serta mencakup berbagai kelompok masyarakat untuk turut serta dalam membudayakan minat baca. “Semoga inisiatif ini bisa melibatkan semua elemen masyarakat, mulai dari keluarga, sekolah, hingga komunitas literasi, untuk bersama-sama mengembangkan budaya baca di Bangkalan,” harapnya.
Dalam rangkaian kegiatan ini, para peserta juga diajak untuk berdiskusi dan saling berbagi pengalaman terkait upaya meningkatkan literasi di lingkungan masing-masing. Seminar ini diakhiri dengan ajakan dari narasumber agar seluruh peserta terus berpartisipasi dalam gerakan literasi dan menjadikan kegiatan membaca sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Penulis : Lan
Editor : Zainul Arifin