LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Polsek Tikung, Kabupaten Lamongan, mengeluarkan imbauan tegas kepada masyarakat, khususnya anak-anak, agar tidak bermain air di area persawahan maupun DAM di Desa Pengumbulanadi. Imbauan ini disampaikan menyusul meningkatnya debit air akibat curah hujan tinggi yang berpotensi membahayakan keselamatan warga, terutama anak-anak.
Kapolsek Tikung AKP Anang Purwidodo, SH, mengatakan bahwa kondisi persawahan dan saluran air saat hujan deras sangat berisiko. Air yang meluap kerap menimbulkan arus deras dan lubang tersembunyi yang sulit dikenali, sehingga rawan menyebabkan kecelakaan, termasuk tenggelam.
“Kami mengimbau anak-anak untuk tidak bermain air di sawah, saluran irigasi, maupun DAM. Saat hujan, arus air bisa tiba-tiba deras dan sangat berbahaya,” ujar AKP Anang Purwidodo saat dikonfirmasi, Selasa (22/12/2015).
Menurutnya, sejumlah kejadian kecelakaan air di wilayah pedesaan umumnya terjadi karena kurangnya pengawasan dan minimnya kesadaran akan bahaya lingkungan saat musim hujan. Area persawahan yang biasanya aman, dapat berubah menjadi lokasi berisiko tinggi ketika air meluap dan menutup pematang atau saluran.
AKP Anang menegaskan, pihak kepolisian tidak ingin imbauan ini hanya dianggap sebagai formalitas. Keselamatan anak-anak menjadi prioritas, terlebih saat memasuki musim liburan sekolah yang kerap dimanfaatkan anak-anak untuk bermain di luar rumah tanpa pengawasan penuh.
“Apalagi sekarang juga memasuki musim liburan. Kami meminta para orang tua untuk selalu memantau aktivitas anak-anaknya, jangan sampai bermain di lokasi yang berbahaya. Pengawasan orang tua sangat penting untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.
Ia menambahkan, peran keluarga dan lingkungan sekitar sangat menentukan dalam menekan potensi kecelakaan. Orang tua diharapkan tidak lengah meski anak hanya bermain di sekitar rumah, karena akses menuju sawah dan DAM di pedesaan relatif mudah dijangkau.
“Jangan sampai terjadi musibah seperti tenggelam atau terbawa arus hanya karena kelalaian. Pencegahan jauh lebih penting daripada penanganan setelah kejadian,” tambah AKP Anang.
Selain imbauan langsung kepada warga, Polsek Tikung juga berkoordinasi dengan perangkat desa untuk menyampaikan pesan keselamatan melalui berbagai saluran, termasuk pertemuan warga dan patroli rutin. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi dini menghadapi cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi.
Kapolsek berharap masyarakat dapat lebih peduli terhadap kondisi lingkungan sekitar dan menjadikan keselamatan anak sebagai tanggung jawab bersama. Dengan kewaspadaan dan kerja sama semua pihak, risiko kecelakaan akibat luapan air di wilayah pedesaan dapat diminimalkan.
“Kami berharap masyarakat mematuhi imbauan ini demi keselamatan bersama,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin









