SEMARANG, RadarBangsa.co.id – Warga Jalan Dargo, Kecamatan Semarang Timur, dikejutkan oleh peristiwa meninggalnya seorang pria berusia 32 tahun pada Rabu (15/10/2025) dini hari. Pria berinisial BAP, warga Kabupaten Kendal, ditemukan tak bernyawa setelah mengalami kejang-kejang mendadak di lokasi.
Kapolsek Semarang Timur, Iptu Andy Susanto, menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 02.45 WIB. Berdasarkan keterangan dua saksi yang merupakan rekan korban, mereka datang ke kawasan tersebut dengan sepeda motor usai berkumpul di sebuah tempat tak jauh dari lokasi. Tak lama setelah tiba, BAP disebut tiba-tiba mengalami kejang-kejang tanpa sebab yang jelas.
“Korban bersama dua saksi datang ke Jalan Dargo, kemudian tiba-tiba mengalami kejang-kejang. Rekannya sempat menolong dan meletakkannya di kursi panjang di sekitar lokasi sambil mencoba memberikan pertolongan,” ujar Iptu Andy saat dikonfirmasi, Rabu (15/10/2025).
Warga sekitar yang melihat kejadian tersebut langsung menghubungi pihak kepolisian dan petugas kesehatan. Tim medis dari Puskesmas Halmahera yang datang beberapa menit kemudian menyatakan bahwa korban sudah meninggal dunia. Jenazah kemudian dibawa ke RSUP Dr. Kariadi Semarang untuk pemeriksaan lebih lanjut, termasuk visum luar dan uji toksikologi.
Dari hasil pemeriksaan awal, petugas medis tidak menemukan tanda-tanda kekerasan atau luka pada tubuh korban. Polisi menduga kematian korban disebabkan oleh kematian mendadak (sudden death), namun penyebab pastinya belum dapat dipastikan sebelum hasil pemeriksaan laboratorium keluar.
Meski demikian, polisi menemukan indikasi bahwa korban sempat mengonsumsi minuman beralkohol sebelum kejadian. Hal ini diperkuat oleh keterangan saksi yang menyebut bahwa mereka sempat minum bersama sebelum menuju lokasi. Namun, kedua rekan korban yang turut meminum alkohol tidak mengalami gejala serupa.
“Ada indikasi korban dalam keadaan mabuk. Tapi dua saksi lainnya tidak mengalami keluhan, sehingga kami masih dalami apakah korban punya riwayat penyakit atau faktor lain seperti konsumsi minuman keras oplosan,” jelas Iptu Andy.
Pihak kepolisian masih menunggu kedatangan keluarga korban dari Kendal untuk proses identifikasi resmi dan pengambilan jenazah. Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang milik korban serta sampel minuman yang diduga dikonsumsi sebelumnya untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium.
Kasus kematian akibat dugaan konsumsi alkohol berlebih atau oplosan bukan hal baru di wilayah Jawa Tengah. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah kasus serupa terjadi dan menimbulkan korban jiwa, terutama karena minuman oplosan yang mengandung bahan kimia berbahaya seperti metanol.
Hingga kini, penyidik Polsek Semarang Timur masih mengumpulkan keterangan saksi tambahan dan menunggu hasil pemeriksaan dari rumah sakit.
“Kami masih menunggu hasil lengkap dari pihak RSUP Dr. Kariadi untuk memastikan penyebab kematian. Dari situ nanti bisa diketahui apakah korban meninggal karena alkohol, penyakit tertentu, atau faktor lain,” tutup Iptu Andy.
Penulis : Agus
Editor : Zainul Arifin