Produksi Padi Lamongan Naik, Kembangbahu Jadi Sentra

- Redaksi

Senin, 27 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyerahkan bantuan sarana pertanian kepada perwakilan petani saat kegiatan Panen Raya Padi Masa Tanam III di Desa Sidomukti, Kecamatan Kembangbahu, Lamongan, Senin (27/10/2025). (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyerahkan bantuan sarana pertanian kepada perwakilan petani saat kegiatan Panen Raya Padi Masa Tanam III di Desa Sidomukti, Kecamatan Kembangbahu, Lamongan, Senin (27/10/2025). (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Sektor pertanian Lamongan kembali menunjukkan ketangguhannya di tengah tantangan musim kemarau panjang. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lamongan mencatat, seluas 1.700 hektar sawah di Kecamatan Kembangbahu siap memasuki masa panen raya pada Masa Tanam (MT) III tahun 2025. Angka ini menjadi indikator positif bagi ketahanan pangan daerah sekaligus bukti keberhasilan petani dalam mengoptimalkan produktivitas lahan di tengah kondisi cuaca ekstrem.

Kepala DKPP Lamongan, Mugito, menyampaikan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja keras para petani dan dukungan pemerintah dalam penyediaan sarana produksi pertanian, termasuk benih unggul dan sarana irigasi tambahan. “Hingga 24 Oktober 2025, realisasi tanam di Kabupaten Lamongan telah mencapai 120.247 hektar atau 62,51 persen dari target 192.373 hektar. Sedangkan luas panen padi selama 2025 hingga Oktober sudah mencapai 166.017 hektar dengan estimasi produksi gabah kering giling (GKG) mencapai 1.211.924 ton,” paparnya.

Hasil panen tahun ini juga menunjukkan peningkatan kualitas. Berdasarkan pemantauan di lapangan, padi yang dipanen dari areal MT III di Kembangbahu memiliki mutu baik dan kadar air ideal untuk penjualan di pasar. Dengan kualitas tersebut, harga gabah diperkirakan tetap berada di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram untuk gabah kering panen (GKP).

Bahkan, harga rata-rata gabah di tingkat produsen pada Oktober 2025 mencapai Rp7.300 per kilogram untuk GKP dan Rp8.033 per kilogram untuk GKG. Kondisi ini menunjukkan bahwa komoditas padi Lamongan masih kompetitif dan memberi keuntungan signifikan bagi petani.

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, yang turut hadir dalam kegiatan panen raya di Desa Sidomukti, Kecamatan Kembangbahu, menyampaikan apresiasi atas semangat petani yang terus menjaga produktivitas pertanian daerah. Ia menilai keberhasilan panen MT III menjadi bukti nyata ketahanan sektor pertanian Lamongan dalam menghadapi perubahan iklim.

“Alhamdulillah, Kecamatan Kembangbahu bisa melaksanakan panen raya MT III. Melihat potensi pertanian yang terus meningkat, tentu Pemerintah Kabupaten Lamongan akan terus melakukan pendampingan, pemberdayaan, hingga fasilitasi agar petani semakin sejahtera,” ujar Bupati Yuhronur, Senin (27/10/2025).

Ia menambahkan, pemerintah daerah akan terus memperkuat sinergi dengan kelompok tani, penyuluh pertanian, dan unsur TNI–Polri dalam menjaga stabilitas produksi pangan. Salah satu langkah yang ditempuh adalah memperluas pemanfaatan pompa air dan memperkenalkan bibit unggul yang tahan terhadap kekeringan serta hama.

Kegiatan panen raya di Sidomukti juga dimanfaatkan sebagai ajang dialog antara pemerintah daerah dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat. Dalam sesi diskusi, sejumlah petani menyampaikan aspirasi terkait kebutuhan alat pertanian modern, seperti combine harvester, untuk mempercepat proses panen dan menekan biaya tenaga kerja.

Pemerintah Kabupaten Lamongan menyambut baik usulan tersebut dan berjanji akan menindaklanjutinya melalui program penguatan sarana prasarana pertanian. Menurut Bupati Yuhronur, peningkatan mekanisasi pertanian merupakan langkah strategis untuk menjawab tantangan regenerasi petani dan efisiensi produksi.

Dengan luas panen yang terus meningkat dan harga gabah yang stabil di atas HPP, Lamongan menunjukkan perannya sebagai salah satu lumbung padi utama di Jawa Timur. Keberhasilan ini diharapkan dapat memperkuat posisi Lamongan dalam mendukung ketahanan pangan nasional serta meningkatkan kesejahteraan petani di tingkat akar rumput.

Penulis : Nul

Editor : Zainul Arifin

Berita Terkait

Bupati Kendal Jawab Pandangan Fraksi, Tegaskan Komitmen Wujudkan “Kendal Hebat” 2026
RSUD Dr Soetomo Kembangkan Layanan Medis Bergerak, Ini Kata Khofifah
Bupati Pasuruan Dukung Gerakan RA Membatik di Milad IGRA ke-23
TKD Jawa Timur Dipangkas Rp2,8 Triliun, Sekdaprov Ajukan Program Rp10 Triliun
Khofifah Tinjau Peternakan Sapi Perah Jatim, Siap Kurangi Impor Susu
TP PKK Blitar Dorong Keluarga Sehat Lewat Workshop
Pemkot Blitar Gelorakan Kemandirian Pemuda Lewat Pelatihan
Siswa Pandaan Pasuruan Termotivasi Kunjungan Khofifah Menjelang TKA Besok

Berita Terkait

Rabu, 29 Oktober 2025 - 22:08 WIB

Bupati Kendal Jawab Pandangan Fraksi, Tegaskan Komitmen Wujudkan “Kendal Hebat” 2026

Rabu, 29 Oktober 2025 - 18:19 WIB

RSUD Dr Soetomo Kembangkan Layanan Medis Bergerak, Ini Kata Khofifah

Rabu, 29 Oktober 2025 - 16:33 WIB

Bupati Pasuruan Dukung Gerakan RA Membatik di Milad IGRA ke-23

Rabu, 29 Oktober 2025 - 15:49 WIB

TKD Jawa Timur Dipangkas Rp2,8 Triliun, Sekdaprov Ajukan Program Rp10 Triliun

Rabu, 29 Oktober 2025 - 15:39 WIB

Khofifah Tinjau Peternakan Sapi Perah Jatim, Siap Kurangi Impor Susu

Berita Terbaru

Anak-anak RA di Kabupaten Pasuruan mewarnai kain bermotif “anak bebek” dalam kegiatan Gerakan Nasional RA Membatik di GOR Raci, Bangil, Rabu (29/10/2025). (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Pendidikan

Bupati Pasuruan Dukung Gerakan RA Membatik di Milad IGRA ke-23

Rabu, 29 Okt 2025 - 16:33 WIB