SIDOARJO, RadarBangsa.co.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa langsung memimpin rapat koordinasi (rakor) terkait program kerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur untuk tahun 2024 setelah tiba di Bandara Juanda, Sidoarjo, pada Rabu (10/1), menyusul kepulangan dari ibadah umroh.
Ketika tiba di VIP Room Bandara Juanda, Gubernur Khofifah disambut dengan lantunan sholawat oleh jajaran Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan staf Pemprov Jatim yang telah menunggu dengan tertib. Setelah memberi salam kepada para pejabat yang hadir, Gubernur Khofifah segera memimpin rakor bersama jajaran Kepala OPD Pemprov Jatim.
Dalam rapat tersebut, Gubernur Khofifah menyoroti sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemprov Jatim untuk tahun 2024. Ia menekankan perlunya terus mengoptimalkan sektor pendapatan tersebut guna memaksimalkan proses pembangunan demi kesejahteraan masyarakat.
“Kami telah membahas besaran belanja, sumber pendapatan, prioritas penggunaannya, dan sorotan utama dari perjalanan pembangunan 2024. Oleh karena itu, saya mengajak semua pihak untuk lebih mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan, baik dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT),” ujar Gubernur Khofifah.
Gubernur Khofifah menjelaskan postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jatim untuk tahun anggaran 2024, dengan Pendapatan mencapai Rp 31,418 triliun dan Belanja Daerah sebesar Rp 33,265 triliun.
Merujuk pada data tersebut, Gubernur Khofifah menekankan perlunya upaya optimalisasi, terutama dari BUMD dan UPT, untuk meningkatkan pendapatan daerah. Ia juga mengajak seluruh jajaran OPD Pemprov Jatim untuk bersama-sama memaksimalkan dan mendukung kinerja BUMD terkait.
“Dari BUMD, harapannya agar kinerja Bank Jatim terus ditingkatkan. Selain itu, perlu perhatian khusus untuk PT. Panca Wira Usaha, Pelabuhan Probolinggo, dan misalnya Tahura yang berada dalam koordinasi Kementerian Kehutanan,” jelasnya.
Selain optimalisasi Pendapatan, Gubernur Khofifah juga menyoroti upaya peningkatan investasi di Jawa Timur, khususnya untuk menambah Investment Project Ready to Over (I-PRO). Dua proyek strategis yang disampaikannya adalah Indonesia Islamic Science Park (IISP) di Bangkalan, Madura dan Puspa Agro di Sidoarjo.
Ia menyebut bahwa kedua proyek tersebut telah masuk pada proses pembebasan lahan untuk kemudian bisa dilakukan finalisasi Master Plan dan dimasukkan ke dalam I-PRO.
“Puspa Agro pembebasan lahan untuk akses jalan secara mandiri sudah selesai, jadi anggaran di tahun ini pengaspalan. Kemudian saya minta masterplan dievaluasi kembali baru kemudian dimasukkan di IPRO,” tutur Khofifah.
Sementara, untuk IISP, dirinya menyebut bahwa Pemprov Jatim secara berkelanjutan terus melakukan koordinasi bersama Kementerian PUPR terutama terkait realisasi pembangunan. Ia berharap, Pemprov Jatim bisa segera memulai pembangunan, utamanya bangunan Masjid sebagai bentuk daya tarik bagi masyarakat.
“Saya berharap nantinya jika setelah Ground Breaking akan banyak masyarakat yang kemudian berinfaq, berzakat, bershodaqoh supaya kepemilikannya bisa seperti Masjid Nasional Al-Akbar. Baik yang sifatnya personal maupun institusional,” pungkasnya.
Sebagai informasi, dari besaran postur APBD Jatim TA 2024, pengalokasian anggaran terbagi dalam berbagai sektor. Pertama urusan pemerintahan sebesar Rp 12,207 T atau 36,7 persen, pendidikan Rp 8,95 T atau 26,91 persen dan kesehatan Rp 5,35 T atau 16,09 persen.
Kemudian urusan sosial sebesar Rp 2,77 T atau 8,34 persen, infrastruktur sebesar Rp 2,25 T atau 6,77 persen dan ekonomi sebesar Rp 1,72 T atau 5,19 persen.
Dari pengalokasian tersebut, terdapat berbagai program strategis diantaranya optimalisasi pelayanan dengan perbaikan sarana dan prasarana bagi masyarakat hingga Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP) bagi SMA, SMK, PK-PLK Negeri.
Kemudian di urusan kesehatan, turut menjadi prioritas adalah peningkatan layanan kesehatan di pulau-pulau, penurunan AKI – AKB dan Stunting serta pemberian Bantuan Sosial Kemiskinan Ekstrem, PKH Plus dan ASPD di sektor sosial.