SURAKARTA, RadarBangsa.co.id – dPengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) Memperingati Harlah PMII yang Ke-63 dengan merevitalisasi pilar-pilar Nahdlatut Tujjar (NT) yang saat ini sangat dibutuhkan oleh mahasiswa dan rakyat Indonesia.
Sebelum itu, kita ulik terlebih dahulu bagaimana Nahdlatut Tujjar itu. Bahwa embrio berdirinya NU berasal dari tiga organisasi yang masing-masing bergerak dalam bidang yang berbeda, yakni; Nahdlatut Tujjar pada tahun 1918 yang bergerak dalam bidang ekonomi, Taswirul Afkar yang bergerak dalam bidang keilmuan dan budaya pada tahun 1922, dan Nahdlatul Wathon yang bergerak dalam bidang politik melalui bidang pendidikan pada tahun 1924.
Tiga hal ini merupakan pilar NU yang meliputi wawasan ekonomi kerakyatan; wawasan keilmuan, sosial budaya dan wawasan kebangsaan.
Ketua Umum DPP KNPI, M. Ryano Panjaitan menilai bahwa, Mahasiswa atau Pemuda sebagai agen penggerak perubahan di negeri ini yang akan memegang estafet kepemimpinan di masa mendatang harus berperan aktif untuk menjadi pelopor terbentuknya perekonomian nasional yang tumbuh dan tangguh.
“Sudah saatnya dilakukan perubahan paradigma berpikir dikalangan mahasiswa dan pemuda. Yaitu dari pola pikir sempit mencari kerja setelah lulus kuliah menjadi pencipta lapangan kerja yang berbasis pada penciptaan usaha kecil dan menengah, sehingga bangsa Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri” ujar Ryano Panjaitan dalam Nahdlatut Tujjar Fest dan Diskusi Publik yang digelar di Kampus UIN Raden Mas Said Surakarta, Jum’at (23/6)
Menurut Bung Ryano, peran pemuda sangat strategis dan penting dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Konsep Nahdlatut Tujjar sangat relevan dengan aktivispreneur yang ia gagas di KNPI dibawah kepemimpinanya bersama pemuda seluruh Se-Indonesia untuk membangun demi memajukan Indonesia.
“Tentu saya sangat bangga dengan konsep Nahdlatut Tujjar yang ada pada mahasiswa nahdliyyin. Karena aktivis NU punya kekuatan idealisme, moralitas yang tinggi, dan jejaring yang luas,” kata Ryano
Selain Ketum KNPI, gelaran Nahdlatut Tujjar Fest dan Diskusi Publik juga dihadiri oleh Saidah Sakwan, MA (Pimpinan Baznas), M. Arief Rosyid Hasan (Komisioner Independen BSI) dan Ahmad Safruddin (Ketua UMKM Mahasiswa Jawa Tengah). Kegiatan tersebut merupakan akselarasi gerakan ekonomi dengan inkubasi bisnis dan praktek dengan membuat bazar UMKM.
Kegiatan Nahdlatut Tujjar Fest ditutup dengan pameran bazar UMKM dan mini konser atas kolaborasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dan Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia yang dipimpin Oleh M. Ryano Panjaitan.