SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Legislator DPD RI asal Jawa Timur, Dr. Lia Istifhama, mengajak mahasiswa untuk memahami secara mendalam peran lembaga legislatif dalam menjaga kualitas demokrasi di Indonesia. Ajakan itu disampaikan saat kegiatan Penyerapan Aspirasi Masyarakat (Asmas) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Sunan Ampel Surabaya, Selasa (14/10/2025).
Kegiatan bertema “Penguatan Demokrasi Substansial Berdasarkan Pancasila” tersebut dihadiri Rektor UINSA Prof. Akh. Muzakki, Dekan FISIP Prof. Abdul Chalik, serta ratusan mahasiswa lintas program studi. Forum berjalan dinamis dengan dialog antara lembaga negara dan civitas akademika.
Dalam paparannya, Lia Istifhama atau akrab disapa Ning Lia menekankan pentingnya mahasiswa memahami peran MPR dan DPD RI sebagai penggerak aspirasi rakyat dalam sistem demokrasi yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
“Mahasiswa harus berani berpikir kritis dan memahami fungsi lembaga legislatif. Demokrasi yang sehat lahir dari masyarakat yang melek hukum dan sadar politik,” ujar Ning Lia.
Putri KH Maskur Hasyim itu menilai dunia kampus merupakan ruang strategis bagi pembentukan karakter dan intelektualitas generasi muda. Ia juga mendorong mahasiswa agar aktif menembus peluang global melalui program pertukaran, beasiswa, atau riset lintas negara.
“Kampus seperti UINSA punya banyak pintu menuju dunia internasional. Manfaatkan itu untuk memperluas wawasan dan jejaring. Dosen adalah orang tua akademik yang selalu mendukung mahasiswa agar lebih maju,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, anggota Badan Pengkajian MPR RI ini menjelaskan bahwa politik kebangsaan tidak boleh kehilangan nilai moral. Menurutnya, politik harus menjadi sarana pengabdian, bukan perebutan kekuasaan.
“Politik tidak boleh kehilangan nilai moral. Kita harus berani mengambil peran agar politik memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tegasnya.
Melalui kegiatan Asmas ini, Lia berharap ada sinergi berkelanjutan antara kampus dan lembaga negara dalam membangun kesadaran politik yang sehat.
“Mahasiswa harus menjadi bagian dari solusi, bukan hanya penonton dalam proses perubahan bangsa,” ujarnya menutup sesi dialog.
Sementara itu, Rektor UINSA Prof. Akh. Muzakki menegaskan pentingnya demokrasi substansial yang menempatkan keseimbangan antara eksekutif, legislatif, dan masyarakat sipil, termasuk peran media.
“Demokrasi yang sehat lahir dari sistem checks and balances yang berjalan baik. Media dan masyarakat akademik punya peran penting menjaga integritas itu,” jelasnya.
Ia juga menyoroti cepatnya arus informasi di media sosial yang menuntut masyarakat akademik untuk semakin kritis dan selektif.
“Media sosial tumbuh jauh lebih cepat dari media arus utama. Karena itu, penting bagi civitas akademika untuk mengedepankan nalar kritis agar tidak mudah terjebak disinformasi,” pungkas Prof. Muzakki.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin