PONOROGO, RadarBangsa.co.id – Senator asal Jawa Timur, Dr. Lia Istifhama, menyerap aspirasi masyarakat Kabupaten Ponorogo melalui kegiatan bertajuk “Optimalisasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah”. Agenda ini menjadi wadah bagi warga dan tokoh daerah untuk menyampaikan masukan langsung kepada anggota DPD RI sekaligus MPR RI tersebut.
Dalam suasana hangat dan partisipatif, kegiatan ini dihadiri tokoh masyarakat, akademisi, serta perwakilan organisasi daerah. Lia Istifhama menegaskan pentingnya menjadikan desentralisasi bukan sekadar kebijakan administratif, melainkan langkah strategis memperkuat kemandirian daerah.
“Otonomi daerah harus dimaknai sebagai kesempatan emas bagi daerah untuk berinovasi dan memperkuat potensi lokal. Namun, hal itu perlu diiringi tata kelola pemerintahan yang transparan dan berintegritas,” ujar Lia dalam sambutannya.
Konsep otonomi daerah di Indonesia telah berjalan lebih dari dua dekade sejak reformasi 1999, namun implementasinya dinilai masih belum optimal di banyak wilayah. Lia menilai, desentralisasi seharusnya menjadi instrumen pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Melalui forum dialog tersebut, masyarakat Ponorogo menyampaikan berbagai isu strategis, mulai dari pemerataan infrastruktur, peningkatan mutu pendidikan, hingga dukungan terhadap ekonomi lokal berbasis UMKM. Aspirasi para petani pun mengemuka, terutama terkait perlindungan harga hasil panen dan akses modal usaha.
Menanggapi berbagai masukan itu, Lia menekankan perlunya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Ia menilai, pembangunan yang berkeadilan hanya bisa terwujud jika kebijakan nasional disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik lokal.
“Kunci dari keberhasilan otonomi daerah terletak pada kemauan bersama untuk membangun sinergi. Pemerintah pusat harus lebih mendengar, dan daerah perlu lebih kreatif memanfaatkan potensi yang ada,” tutur Lia.
Sebagai anggota DPD RI periode 2024–2029, Lia berkomitmen memperjuangkan kepentingan daerah agar kebijakan pembangunan tidak bersifat top-down, tetapi berbasis kebutuhan nyata masyarakat.
Acara penyerapan aspirasi ini ditutup dengan sesi dialog interaktif yang berlangsung akrab. Para peserta berharap kegiatan serupa dapat digelar rutin agar komunikasi antara masyarakat dan wakilnya di parlemen semakin terbuka.
“Kami akan terus memastikan suara daerah terdengar jelas di tingkat nasional,” pungkas Lia Istifhama.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin