JAKARTA, RadarBangsa.co.id – PT Pupuk Indonesia disebut mengalami kerugian sebesar Rp8,3 triliun akibat dugaan mafia hingga manipulasi laporan keuangan. Isu ini pun menuai beragam reaksi, salah satunya dari politisi Partai Demokrat, Benny K. Harman.
Benny menilai kasus ini sebagai bukti semakin rusaknya sistem di Indonesia. Ia pun mengungkapkan harapannya terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dalam memberantas korupsi.
“Bener kah ini? Hancur bener negeri ini. Bersyukur kita ada Presiden Prabowo,” tulis Benny dalam unggahannya di platform X pada Rabu (5/3/2025).
Menurutnya, Prabowo saat ini sedang memimpin perang besar melawan korupsi. Ia pun menyerukan kepada masyarakat agar mendukung dan mengawal Presiden dalam upayanya membangun gerakan antikorupsi di Indonesia.
“Beliau memimpin sendiri perang, perang semesta melawan korupsi,” lanjutnya.
Benny juga mengingatkan bahwa korupsi bisa menghancurkan sistem negara layaknya rayap yang menggerogoti bangunan dari dalam. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk tetap waspada dan mendukung penuh langkah-langkah antikorupsi yang diambil oleh pemerintah.
“Serangan koruptor itu seperti kerja rayap di rumah kita,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute, Iskandarsyah, menilai bahwa dugaan kerugian besar yang dialami PT Pupuk Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah dugaan manipulasi laporan keuangan yang berujung pada kerugian negara hingga Rp8,3 triliun.
Dalam sebuah diskusi di Jakarta Selatan, Iskandarsyah meminta Kejaksaan Agung melalui Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) untuk segera turun tangan. Ia mendesak agar Direktur Utama PT Pupuk Indonesia beserta Direktur Keuangannya dipanggil dan ditetapkan sebagai tersangka.
“Ini uang negara, bukan uang nenek moyangnya. Jadi harus dikembalikan kepada negara untuk rakyat,” tegasnya.
Iskandarsyah menegaskan bahwa dugaan ini berbasis data yang valid dan bukan sekadar opini. Oleh karena itu, ia berjanji akan terus mendorong Kejaksaan Agung agar menindaklanjuti kasus tersebut secara transparan dan adil.
“Dengan data ini, kami akan terus mendorong Kejaksaan Agung untuk bertindak atas pencurian uang negara ini,” ujarnya pada Senin (3/3/2025).
Kasus dugaan kerugian PT Pupuk Indonesia ini menjadi sorotan publik dan dinilai sebagai salah satu skandal besar yang harus diusut tuntas. Sejumlah pihak kini menanti langkah tegas dari aparat penegak hukum dalam menyelesaikan persoalan ini dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan keuangan negara.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin
Sumber Berita: fajar.co.id