SIDOARJO, RadarBangsa.co.id – Pelayanan rumah sakit umum daerah (RSUD) Sidoarjo Barat (Sibar) di Krian mendapat perhatian khusus dari Wakil Bupati Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana. Pagi tadi, Jumat (25/4), Wabup melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke rumah sakit milik Pemkab Sidoarjo ini, dengan tujuan memastikan pelayanan yang diberikan kepada pasien berjalan optimal. Namun, yang ditemukan bukanlah keluhan mengenai pelayanan rumah sakit, melainkan kualitas pembangunan gedung yang memprihatinkan.
Wabup Mimik Idayana menyoroti kondisi IGD lantai 3 yang sudah selesai dibangun pada Desember 2024, tetapi kondisinya jauh dari harapan. Beberapa bagian lantai terlihat mengelupas, dan atap ruangannya tampak rusak, dengan bekas kebocoran yang mencolok.
“Alhamdulillah, pelayanan kepada pasien di sini sangat baik, namun saya sangat kecewa dengan hasil pekerjaan pembangunan gedung yang sudah selesai bulan Desember lalu. Banyak bagian yang rusak dan kualitasnya jauh dari standar yang seharusnya,” ungkap Wabup Mimik usai Sidak.
Ketidakpuasan Wabup semakin menjadi ketika melihat ketidakseriusan kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut. Dalam percakapan dengan Sekda Sidoarjo Fenny Apridawati, yang mendampinginya dalam Sidak, Mimik menyatakan akan memberikan sanksi tegas jika kontraktor tidak segera memperbaiki kerusakan yang ada. Ia bahkan menegaskan akan mem-blacklist kontraktor yang tidak bertanggung jawab.
“Ini harus dipertanggungjawabkan, siapa pun yang mengerjakan harus bertanggung jawab karena ini anggaran DAK (Dana Alokasi Khusus),” tambah Mimik.
Menurutnya, ruang IGD yang seharusnya difungsikan sejak Desember 2024 harusnya sudah dapat digunakan pada awal 2025, namun karena kualitas bangunannya yang buruk, penggunaan ruangan tersebut harus ditunda. Bahkan, ruang tersebut seharusnya siap digunakan untuk layanan ICU dan Peristi pada bulan Juli 2025, namun kerusakan yang ada membuat proses tersebut terhambat.
“Harusnya tidak ada alasan lagi untuk menunda. Pihak kontraktor harus segera memperbaiki, kalau tidak, saya akan blacklist mereka,” ujar Mimik dengan tegas.
Direktur RSUD Sidoarjo Barat, dr. Abdillah Segaf Al Hadad, menjelaskan bahwa IGD lantai 3 masih berada dalam masa pemeliharaan sejak penyerahan pekerjaan pada Desember 2024. Sesuai kontrak, masa pemeliharaan berlangsung selama enam bulan hingga Juni 2025. Meskipun demikian, hingga bulan April 2025, belum ada perbaikan signifikan dari pihak kontraktor.
“Inikan masih dalam masa pemeliharaan, kami sudah mengirimkan surat ke vendor fisik. Masa pemeliharaan ini seharusnya berakhir Juni, namun pada Juli kami sudah harus menggunakan ruang tersebut untuk ICU dan Peristi,” jelas dr. Abdillah. “Namun, karena adanya kerusakan yang harus segera diperbaiki, kami tidak bisa segera pindah. Kami berharap pihak vendor fisik bisa segera memperbaiki semua masalah ini,” harapnya.
Wakil Bupati Sidoarjo menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur harus dilakukan dengan serius, mengingat dana yang digunakan adalah anggaran dari rakyat. Ia meminta kepada pihak kontraktor agar lebih memperhatikan kualitas pekerjaan yang dilakukan, dan tidak sembarangan dalam menjalankan proyek yang dibiayai oleh APBD.
“Jangan main-main dengan pekerjaan ini. Ini uang rakyat yang harus dipertanggungjawabkan, kerjakan dengan maksimal. Kalau tidak sanggup, mundur saja,” tegasnya.
Penulis : Rino
Editor : Zainul Arifin