BANTAENG, RadarBangsa.co.id – Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi unik untuk melakukan kegiatan yang dianggap sakral dan menjadi keharusan.
Salah satunya adalah tradisi di Desa Kayu loe Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan yang sering menjadi tempat favorit para wisatawan untuk di kunjungi saat ini.
Tradisi A’dupa yang sudah melekat di masyarakat Desa Kayu loe, adalah turun-temurun dari para leluhur dan nenek moyang yang kini tetap di lestarikan hingga zaman moderen yang serba digital saat ini.
Hal ini tergambar jelas di rumah Jumba salah satu warga Desa kayu loe, Dusun Parang labbua Jumat (26/12/19)
Tradisi yang dilakukan Suku Bugis Makassar di Kabupaten Bantaeng tentunya berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Mungkin juga berbeda juga dengan daerah Kamu gaes.
Tradisi A’dupa selalu dilakukan oleh suku Bugis Makassar untuk menyambut atau merayakan sebuah acara di dahului dengan ritual A’dupa atau sering juga disebut “Suro Maca”.
Menurut H. Rasid tokoh agama di Dusun Parang labbua, A’dupa merupakan kegiatan membaca Doa secara bersama untuk dikirimkan kepada para leluhur atau sering disebut tau mangeanga riolo artinya, orang atau keluarga,almarhum yang telah meninggal,” Ungkapnya.
Ritual ini dilakukan dengan menggunakan media api dan kemenyang yang disebut pa’dupaan, sebagai pengantar doa yang menghasilkan aroma harum, sembari membacakan doa dan diikuti lantunan “Zikir” Bara Sanji.
Selain mengirimkan doa, tradisi SuroMaca ini pun menjadi sebuah penghormatan kepada leluhur yang telah tiada dan sebagai cara untuk membersihkan jiwa dan rohani
Uniknya, acara ini menyajikan beragam makanan,buah pisang unti tekne(pisang manis) unti lompo (pisang raja) kakdoro maksingkulu, Baje’ dan onde-onde.
Mereka percaya bahwa pisang Manis sebagai simbol kehidupan selalu disertai keceriaan dan pisang raja sebagai simbol kebesaran. Harapannya agar para pemilik rumah yang memiliki hajat mendapatkan manisnya kehidupan, seperti bertetangga dan berumah tangga.
Selain itu kemenyang (dupa) yang Kamu jumpai menjadi sebuah simbol harum yang dipercaya agar pemilik rumah namanya harum di tengah masyarakat. (AL)