Tanam Padi Inpari 32 dan Kembangkan Pupuk Organik, Gubernur Khofifah: Jadi Best Practice dan Referensi Terbaik dari Tuban

- Redaksi

Rabu, 1 November 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga melakukan penanaman padi varietas inpari 32 di Desa Karang Tinoto, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Rabu (1/11)

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga melakukan penanaman padi varietas inpari 32 di Desa Karang Tinoto, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Rabu (1/11)

TUBAN, RadarBangsa.co.id – Seusai panen raya padi varietas Inpari 50, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga melakukan penanaman padi varietas inpari 32 di Desa Karang Tinoto, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Rabu (1/11).

Dalam penanaman ini, Gubernur Khofifah didampingi oleh Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, Kepala Dinas Pertanian Prov Jatim Dydik Rudy Prasetya serta Forkopimda Kab Tuban.

Keseluruhan luasan tanam padi varietas inpari 32 sebesar 400 hektar. Seluruh luasan tanam tersebut, juga telah menggunakan pupuk organik Mutiara Hitam yang merupakan Hasil Pembelajaran Kelompok Tani (HIPPA) Karang Tani II Desa Karang Tinoto.

Secara khusus Gubernur Khofifah mengapresiasi atas kesediaan para petani untuk menggunakan pupuk organik dalam proses penanaman padi.

“Ini sangat menarik, bahwa ada kesadaran kolektif para petani gapoktan untuk bisa menggunakan pupuk organik. Dimana ini bisa dijadikan percontohan bagi Kabupaten/Kota lain tidak hanya di Jawa Timur saja tapi ke seluruh Indonesia dimana saja,” ucapnya.

Khofifah mengungkapkan bahwa dalam perbandingan penggunaan pupuk kimia dan organik 1 : 6 , banyak sekali manfaat dari penggunaan pupuk organik.

“Antara lain unsur hara tanah terjaga, ekosistem tanah membaik, pohon padi relatif kuat atas hama dan sebagainya ” katanya.

Lebih detilnya penggunaan pupuk organik dilakukan pada tiap 10 hari sekali. Dimana penggunaannya tiap satu petak sawah dengan luas kurang lebih 200m2 memerlukan 4 karung besar pupuk organik (50 kg/karung besar).

Baca Juga  Pemerintah Desa Mentoro Adakan Lelang Sawah Kas Desa secara Terbuka

“Bahkan produktivitasnya hasil panen meningkat dari semula rata rata 7 ton per hektar menjadi 11-12 ton per hektar saat menggunakan pupuk organik. Padahal biasanya, hasil panen akan turun dulu pada awal penggunaan pupuk organik. Inilah yang bisa dijadikan referensi bagi wilayah lain,” jelasnya.

“Ini sudah panen ke-4, dari awalnya 7 ton hingga ke-12 ton. Pertama bahwa saat menggunakan organik, operational cost nya turun tetapi produktivitasnya meningkat. Jadi nilai tambah cukup signifikan bisa dirasakan oleh para petani. Sehingga banyak sekali multiplayer efek dari penggunaan organik dan kemudian peningkatan produktivitas,” imbuhnya detil.

Para petani di Desa Karang Tinoto pun cukup mudah dan murah untuk mendapatkan pupuk organik tersebut.

Selain itu, upaya percepatan tanam padi ini memanfaatkan irigasi teknis yang tersedia di Desa Karangtinoto yang memiliki indeks pertanaman (IP) 3 atau bisa menanam padi 3 kali dalam setahun. Varietas yang ditanam merupakan varietas unggul Inpari 32 dengan produktivitas rata-rata 11-12 ton/Ha.

Terkait potensi kemarau berkepanjangan daerah, Khofifah mengatakan, bahwa kekeringan di kabupaten/kota Jawa Timur bisa ditanggulangi secara strategis. Salah satunya adalah dengan pengadaan sumur-sumur bor di lahan sawah.

Baca Juga  Gubernur Khofifah Hadiri Gathering IKA Unair Chapter United Kingdom : Kuatkan Jejaring Alumni dan Academic Achievements

“Saya sudah menyampaikan bahwa yang melakukan trial dan success adalah dengan membuat sumur-sumur bor di lahan sawah. Rata-rata di daerah Mataraman sudah menggunakan sumur bor untuk pengairan sawah di saat musim kemarau saat ini juga diterapkan di beberapa daerah lain,” katanya.

“Jadi ketika kemarau tiba irigasi teknis bisa dilakukan sehingga indeks pertanaman di Desa Karang Tinoto ini tetap IP3 (Padi-Padi-Padi),” tambahnya.

Diakhir dirinya mengajak seluruh petani di Indonesia untuk menyampaikan pesan bahwa penggunaan pupuk organik ini lebih murah dan bisa meningkatkan produksi pertanian.

Sementara itu, Bupati Tuban Halindra Farizki mengatakan bahwa kinerja Poktan di Tuban, terutama di Desa Karang Tinoto, sudah sangat efektif. Sehingga kekeringan dapat ditanggulangi.

“Salah satunya adalah hibah dari Bengawan Solo yang dialirkan ke sini. Dan yang luar biasa mereka menggunakan puuk organik seperti yang sudah disampaikan Bu Gubernur. Dan di sini harga jual petani cukup tinggi dengan cara lelang sehingga petani sangat diuntungkan,” katanya.

Dalam rangka pengamanan produksi pada Musim Tanam (MT) Oktober 2023- Maret 2024, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan langkah-langkah operasional yang perlu dilakukan diantaranya, Memaksimalkan capaian target Luas Tanam MT Oktober-Maret 2023/2024 secara detail dan memastikan kesiapan saprodi, alsintan, sarana pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), penanganan Dampak Perubahan Iklim (DPI), penanganan panen serta pasar, Mengoptimalkan seluruh lahan pertanian di Jawa Timur untuk Intensifikasi Pertanian, yang disinergikan dengan peningkatan Indeks Pertanaman, Melakukan pemetaan daerah rawan kekeringan maupun banjir dan membangun early warning system melalui pemantauan kondisi iklim harian bersumber dari data BMKG.

Baca Juga  Gubernur Khofifah Hadiri SMA Awards Jatim 2023

Selanjutnya, meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan kondisi sumber-sumber air (irigasi, embung, waduk, dam parit, longstorage, dil) serta saluran-saluran pengairan untuk menyokong proses produksi di sawah, Menerapkan teknologi budidaya secara baik, antara lain pemanfaatan benih unggul bersertifikat, penerapan mekanisasi pertanian, pengendalian OPT secara terpadu, Mengoptimalkan sarana pra panen dan pasca panen untuk percepatan panen – olah tanah – tanam dan Sosialisasi dan himbauan kepada petani untuk mengikuti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Dalam kesempatan ini juga turut diberikan bantuan hibah Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) berupa Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO) kepada KWT Mawar Putih dan Poktan Timbul Lestari II, Perajang Tembakau diserahkan kepada Poktan Sumber Rejeki I dan Poktan Banyubang Bersinar, Roda Tiga diserahkan kepada Poktan Klampean Bersinar dan Gapoktan Sumber Rejeki.

Berita Terkait

H Subandi, Calon Bupati Sidoarjo Nomer Urut 01, Merangkul Masyarakat untuk Mendengar Aspirasi di Cafe Ekopilogi
Khofifah Tegaskan Dukungan bagi Industri Padat Karya, Pekerja MPS Trowulan Mojokerto Kompak Pilih Gubernur Full Senyum
Curhat Pedagang Pasar Wonokromo, Khofifah Dukung Digitalisasi
BRI Dorong UMKM Lamongan Maju Lewat Klasterkuhidupku
DPU CKPP Banyuwangi : Targetkan Rampung Tahun ini Pembangunan Jembatan Karangdoro Terus Dikebut
Calon Bupati Sidoarjo H Subandi Hadiri Doa Bersama di Desa Plumbungan
Pj Gubernur Jatim Adhy Salurkan Bantuan Air Bersih untuk Warga Blitar Terdampak Kemarau
Pj Gubernur Adhy Salurkan Bansos dan Alat Bantu Disabilitas di Blitar

Berita Terkait

Minggu, 6 Oktober 2024 - 07:49 WIB

H Subandi, Calon Bupati Sidoarjo Nomer Urut 01, Merangkul Masyarakat untuk Mendengar Aspirasi di Cafe Ekopilogi

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 18:17 WIB

Khofifah Tegaskan Dukungan bagi Industri Padat Karya, Pekerja MPS Trowulan Mojokerto Kompak Pilih Gubernur Full Senyum

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 10:51 WIB

BRI Dorong UMKM Lamongan Maju Lewat Klasterkuhidupku

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 09:25 WIB

DPU CKPP Banyuwangi : Targetkan Rampung Tahun ini Pembangunan Jembatan Karangdoro Terus Dikebut

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 08:10 WIB

Calon Bupati Sidoarjo H Subandi Hadiri Doa Bersama di Desa Plumbungan

Berita Terbaru

Pendidikan

Edukasi ‘Ayo Makan Seafood’ Semarakkan Bulan Bahasa Siswa SD

Minggu, 6 Okt 2024 - 06:49 WIB