SLEMAN, RadarBangsa.co.id — Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Harda Kiswaya menghadiri kegiatan ground breaking pembangunan Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) Semesta yang berlokasi di Dusun Bodeh, Kalurahan Ambarketawang, Kapanewon Gamping, Selasa (3/6). Acara ini turut dihadiri Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir.
Simbolisasi dimulainya pembangunan ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh para tokoh yang hadir.
TK ABA Semesta merupakan inisiasi organisasi Aisyiyah bekerja sama dengan Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta. Fasilitas pendidikan ini akan dibangun di atas lahan seluas 5.523 meter persegi, dengan rencana bangunan mencapai 6.628 meter persegi.
Dalam sambutannya, Harda Kiswaya menyampaikan apresiasi atas kolaborasi berbagai pihak dalam merealisasikan pembangunan lembaga pendidikan tersebut. Ia menyebut, inisiatif ini menjadi wujud nyata sinergi antara masyarakat, organisasi keagamaan, dan pemerintah dalam memperkuat fondasi peradaban melalui jalur pendidikan anak usia dini.
“Pembangunan gedung TK ABA Semesta ini bukan semata menghadirkan bangunan fisik. Ini adalah komitmen bersama untuk menghadirkan lembaga pendidikan yang ramah anak, inklusif, serta mendukung proses pembelajaran yang menyenangkan,” ujar Harda.
Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Sleman mendukung penuh upaya penguatan pendidikan inklusif, utamanya pada jenjang pendidikan anak usia dini. Menurutnya, TK ABA Semesta memiliki posisi strategis dalam upaya mewujudkan layanan pendidikan yang berpihak pada anak, menjunjung kebhinekaan, dan mampu merespons tantangan zaman.
“Harapan kami, TK ABA Semesta kelak menjadi pusat pembelajaran usia dini yang unggul, representatif, dan menjadi contoh dalam pengelolaan pendidikan serta partisipasi masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menilai pembangunan TK ABA Semesta sebagai langkah yang relevan dengan dinamika pendidikan global. Ia menyampaikan bahwa tantangan dunia pendidikan ke depan akan semakin kompleks dan kompetitif, sehingga perlu disiapkan secara matang dan terarah.
“Masa depan tidak datang dengan sendirinya. Ia harus dirancang dengan visi luas dan berorientasi jauh ke depan,” tegas Haedar.
Menurutnya, nama “Semesta” yang disematkan pada TK ini menunjukkan pandangan ke depan yang global dan progresif. Haedar menilai hal ini sejalan dengan karakter Aisyiyah sebagai organisasi perempuan yang konsisten mendorong pembaharuan dalam pendidikan, bahkan sejak era globalisasi mulai menguat beberapa dekade terakhir.
Penulis : Paiman
Editor : Zainul Arifin