SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Calon gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan keberhasilannya dalam menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi multikultural selama masa kepemimpinannya periode 2018-2023. Hal ini disampaikan dalam debat perdana Pilgub Jatim 2024 yang digelar di Graha Unesa, Surabaya, pada Jumat (18/10/2024). Khofifah menyoroti beragam program yang telah dijalankan, termasuk upaya untuk mempererat keragaman etnis di Jawa Timur, serta meningkatkan akses pendidikan bagi mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia.
“Hanya di Jawa Timur ada asrama mahasiswa nusantara yang menampung seluruh suku dari provinsi di Indonesia,” ujar Khofifah. Menurutnya, keberadaan asrama ini mencerminkan semangat persatuan dan kebhinekaan yang kuat di Jawa Timur, menjadikan provinsi ini sebagai contoh bagi daerah lainnya dalam merawat keragaman.
Selain itu, Khofifah juga menggarisbawahi kesuksesannya dalam memperjuangkan pendidikan bagi mahasiswa dari Papua. Melalui program Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem), Jawa Timur telah menerima dan memberikan kesempatan pendidikan gratis bagi mahasiswa Papua di berbagai perguruan tinggi yang tersebar di wilayah ini.
“Insyaallah, Jawa Timur adalah yang paling banyak menerima afirmasi dari anak-anak Papua melalui program Adem. Itulah yang sudah kita lakukan, bukan hanya rencana,” tegas Khofifah.
Pernyataan tersebut disampaikan Khofifah untuk menegaskan komitmennya dalam memajukan pendidikan di Jawa Timur, terutama bagi kelompok-kelompok yang membutuhkan perhatian lebih. Menurutnya, program afirmasi ini tidak hanya memberikan pendidikan formal, tetapi juga mengintegrasikan mahasiswa dari Papua dan daerah-daerah lain ke dalam kehidupan sosial Jawa Timur yang multikultural.
Debat perdana Pilgub Jatim 2024 ini menghadirkan tiga pasangan calon, yaitu Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Hakim (nomor urut 1), Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak (nomor urut 2), dan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) (nomor urut 3). Ketiga pasangan ini beradu gagasan mengenai tema debat, yakni “Transformasi Sosial dan Peningkatan Produktivitas Sumber Daya Lokal untuk Kesejahteraan Masyarakat Jawa Timur.”
Dalam kesempatan ini, Khofifah juga menyoroti pentingnya pemberdayaan sumber daya lokal untuk mendukung kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, salah satu kunci dalam menciptakan kesejahteraan di Jawa Timur adalah melalui transformasi sosial yang mengutamakan pengembangan potensi lokal. Ia mencontohkan berbagai inisiatif yang telah dijalankan, seperti pengembangan UMKM dan penguatan industri lokal yang telah terbukti memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Jawa Timur.
“Kami telah mendorong tumbuhnya UMKM dan industri kreatif berbasis lokal, yang tidak hanya berfokus pada sektor perkotaan, tetapi juga merambah ke wilayah pedesaan,” ujarnya. Menurut Khofifah, penguatan sektor ekonomi lokal ini telah berhasil menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan taraf hidup masyarakat, terutama di daerah-daerah yang sebelumnya kurang terjangkau pembangunan.
Debat yang berlangsung dinamis ini diwarnai dengan paparan visi, misi, dan strategi dari masing-masing calon gubernur dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi Jawa Timur ke depan. Khofifah dan pasangannya, Emil Elestianto Dardak, terus menekankan pada pentingnya keberlanjutan program yang telah mereka jalankan selama periode pertama kepemimpinan mereka.
KPU Jawa Timur telah menjadwalkan tiga kali debat selama masa kampanye Pilgub Jatim 2024. Debat kedua akan diselenggarakan pada 3 November 2024, sementara debat ketiga direncanakan pada 18 November 2024. Ketiga debat ini menjadi forum penting bagi masyarakat Jawa Timur untuk mengetahui lebih lanjut tentang program dan kebijakan yang diusung oleh masing-masing pasangan calon.
Dengan tema debat yang berfokus pada transformasi sosial dan peningkatan produktivitas sumber daya lokal, para calon diharapkan dapat memberikan solusi nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di Jawa Timur. Pilkada Jawa Timur 2024 sendiri akan digelar pada 27 November 2024, dan diharapkan dapat berlangsung dengan aman, damai, serta melibatkan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat.
Khofifah menutup pernyataannya dengan optimisme bahwa program-program yang telah dijalankan selama kepemimpinannya akan mampu membawa Jawa Timur menuju masa depan yang lebih baik, lebih inklusif, dan sejahtera bagi seluruh warganya.
“Kami berkomitmen untuk terus melanjutkan pembangunan yang sudah berjalan, dengan semangat kebersamaan dan keberagaman sebagai fondasi utama,” tandasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin