BANDUNG, RadarBangsa.co.id – Rangkaian bedah buku Almaghfurllah Hadratussyaikh KHM. Hasyim Asy’ari: Pemersatu Umat Islam Indonesia mencapai puncaknya pada Minggu (5/1/2025) di Golden Flower Hotel, Jalan Asia Afrika No. 15-17, Bandung. Acara yang menjadi penutup rangkaian ini dihadiri oleh 1.000 warga Muslimat NU se-Jawa Barat dengan antusias.
Narasumber utama, KH. Abdul Hakim Mahfudz, yang juga penulis buku sekaligus Ketua PWNU Jawa Timur, berbagi wawasan mendalam tentang pemikiran KH. Hasyim Asy’ari. Acara ini dimoderatori oleh Prof. Dr. Yaniah Wardani, menambah khidmat suasana diskusi.
Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan ini adalah upaya mempererat ukhuwah menjelang Kongres XVIII Muslimat NU yang akan digelar pada 12-15 Februari 2025 di Surabaya.
“Ini adalah titik kelima dan terakhir dari rangkaian bedah buku kita. Pesan kuat dari Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari tentang persatuan dan persaudaraan harus terus digaungkan,” ujar Khofifah.
Khofifah menegaskan bahwa buku ini tidak hanya menyampaikan nilai-nilai kebangsaan dan persatuan, tetapi juga mencerminkan kedalaman ilmu ulama besar Indonesia. Disusun oleh cicit KH. Hasyim Asy’ari, buku ini menyampaikan gagasan-gagasan penting mengenai kebangsaan, NU, dan ukhuwah.
Selain itu, Khofifah memaparkan bahwa selama lima tahun terakhir ia telah mengumpulkan 400 manuskrip kuno (turots) karya ulama nusantara. Dari jumlah tersebut, 200 telah didigitalkan, dan 48 telah diikhtisarkan menjadi dua kitab. Dua kitab ini telah diperkenalkan pada forum internasional, termasuk di Riyadh, Arab Saudi, dan disampaikan kepada Grand Syekh Al-Azhar di Mesir.
“Bedah buku seperti ini adalah bagian dari dakwah untuk membangun persatuan di tengah kemajemukan. Kita harus terus menghidupkan warisan keilmuan ulama nusantara,” pungkas Khofifah.
Acara ini menjadi refleksi penting tentang kiprah NU dalam memperkuat ukhuwah Islamiyah dan memperkenalkan pemikiran ulama besar nusantara ke dunia.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin