SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, semakin menjadi pilihan utama masyarakat menjelang Pilgub Jatim 2024. Hal ini terlihat dari tingkat elektabilitasnya yang jauh mengungguli Tri Rismaharini atau Risma.
Berdasarkan survei Litbang Kompas yang dilakukan pada 20-25 Juni 2024, elektabilitas Khofifah mencapai 26,8 persen. Sementara itu, Tri Rismaharini hanya meraih 13,6 persen, terpaut cukup jauh dengan selisih 13,2 persen. Di posisi ketiga ada mantan Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak, dengan elektabilitas 3,8 persen.
Khofifah dan Emil kembali berpasangan dalam Pilgub 2024 setelah sebelumnya bersama-sama memimpin Jawa Timur selama lima tahun.
Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, mengatakan bahwa tingginya elektabilitas dan kepuasan masyarakat terhadap Khofifah menunjukkan bahwa kinerjanya pada periode pertama telah membuahkan hasil yang positif. “Jika elektabilitas dan kepuasan publik terhadapnya masih tinggi, itu menandakan bahwa kinerjanya berhasil,” ungkapnya, Minggu, (14/09).
Dia menambahkan bahwa keberhasilan Khofifah selama masa jabatannya yang pertama memberikan dampak positif bagi masyarakat, sehingga dorongan agar melanjutkan kepemimpinannya semakin kuat.
Lebih lanjut, Ujang menyebut bahwa Khofifah adalah lawan yang sangat tangguh bagi para pesaingnya, termasuk mantan Wali Kota Surabaya, Risma. Menurutnya, dengan sisa waktu kampanye yang ada, Risma akan kesulitan untuk mengejar popularitas Khofifah yang sudah sangat kuat.
Selain itu, Ujang berpendapat bahwa keunggulan Khofifah atas Risma kemungkinan akan semakin besar menjelang Pilgub Jatim. Menurutnya, Jawa Timur tidak sepenuhnya merupakan basis kuat dari Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) Perjuangan, partai yang mendukung Risma.
“Risma memiliki waktu yang terbatas dan kesempatan yang kecil untuk mengejar elektabilitas Khofifah, sehingga sulit baginya untuk membuat lompatan besar,” tutupnya.