DEMAK, RadarBangsa.co.id — Sekelompok mahasiswa Universitas Semarang (USM) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) produksi dupa milik Kundori, warga Desa Waru, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. Program ini berfokus pada pengembangan inovasi produk dan penerapan digitalisasi pemasaran agar usaha tradisional tersebut dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Kegiatan yang berlangsung pada 16 Oktober 2025 itu melibatkan empat mahasiswa, yaitu Ummi Zahra, Aliana Safitri, Ayu Puji Lestari, dan Lathifatul Nabila, dengan pendampingan dari dosen Etika Bisnis, Soegihartono, S.E., M.M. Mereka memberikan pelatihan dan pendampingan langsung di lokasi produksi dupa yang beralamat di Jalan Kalimas, RT 04 RW 06, Desa Waru.
Menurut salah satu anggota tim, Ayu Puji Lestari, pendampingan ini bertujuan membantu pelaku usaha agar produk dupa memiliki nilai tambah dan bisa dikenal lebih luas. “Dupa dari Desa Waru sudah punya kualitas bagus, hanya saja pemasarannya masih terbatas secara konvensional. Melalui strategi digital, seperti media sosial dan marketplace, kami ingin membantu agar produk milik Bapak Kundori bisa menjangkau pasar yang lebih luas,” ujarnya.
Selain memberikan edukasi mengenai kemasan yang lebih modern dan ramah lingkungan, mahasiswa juga melatih pelaku UMKM dalam membuat konten promosi yang menarik. Pelatihan mencakup teknik dasar fotografi produk, penyusunan deskripsi yang menarik, serta pengelolaan akun bisnis di berbagai platform online.
Pendampingan ini diharapkan mampu mendorong pelaku usaha untuk beradaptasi dengan tren digital sekaligus meningkatkan daya saing produk lokal. “Kami ingin produk dupa dari Desa Waru bisa bersaing, tidak hanya di pasar lokal, tetapi juga di luar daerah,” tambah Ayu.
Pemilik UMKM dupa, Kundori, mengaku bersyukur dan senang mendapat pendampingan langsung dari mahasiswa USM. “Saya sangat terbantu, terutama dalam hal pemasaran online. Selama ini kami hanya menjual di sekitar desa. Sekarang saya jadi tahu cara menggunakan internet untuk memperkenalkan produk ke lebih banyak orang,” tuturnya.
Dosen pembimbing kegiatan, Soegihartono, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari implementasi mata kuliah Etika Bisnis. Melalui kegiatan tersebut, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan ilmu manajemen dan kewirausahaan yang telah dipelajari di bangku kuliah untuk membantu masyarakat secara nyata.
“Kegiatan seperti ini menjadi sarana bagi mahasiswa untuk belajar langsung di lapangan sekaligus memberikan manfaat nyata bagi pelaku UMKM. Harapannya, apa yang dilakukan di Desa Waru ini bisa menjadi contoh bagi desa lain,” ujarnya.
Mahasiswa USM berharap, pendampingan tersebut dapat mendorong semangat pelaku UMKM di Desa Waru untuk terus berinovasi, mengembangkan produk lokal, dan memanfaatkan teknologi digital dalam kegiatan usaha sehari-hari.
“Melalui inovasi dan digitalisasi, kami ingin melihat UMKM di daerah tumbuh lebih maju dan berdaya saing,” pungkas Ayu.
Penulis : Agus
Editor : Zainul Arifin