KENDAL,RadarBangsa.co.id – Potensi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kendal terus mengalami lonjakan signifikan.
Berdasarkan pendataan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, jumlah UMKM di Kendal pada tahun 2024 tercatat mencapai 39.394 pelaku, melonjak hampir dua kali lipat dibanding tahun 2023 yang hanya berjumlah 20.123 UMKM.
Tren positif ini ditandai dengan digelarnya Bazar UMKM “UMKM Tangguh, Kendal Kuat” oleh Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kendal di Stadion Utama Kendal, Sabtu–Minggu (23–24/8/2025).
Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari secara resmi membuka bazar yang menghadirkan ratusan produk lokal, mulai dari makanan dan minuman kemasan, herbal, madu, jajanan tradisional, hingga bibit tanaman anggur.
Kegiatan juga semakin meriah dengan senam sehat bersama masyarakat.
Kepala Disdagkop UKM Kendal, Toni Ari Wibowo, menyebutkan bahwa pertumbuhan UMKM di Kendal tidak lepas dari kreativitas masyarakat yang terus meningkat, terutama di sektor perdagangan.
“Dari data 2024, sebanyak 47 persen UMKM Kendal bergerak di bidang perdagangan. Sisanya tersebar di sektor perikanan, perkebunan, pertanian, dan lainnya,” jelas Toni.
Namun, lanjut Toni, tantangan yang dihadapi pelaku UMKM masih cukup besar, terutama terkait keterbatasan sarana dan prasarana.
Karena itu, Pemkab Kendal berupaya terus mendorong pelaku usaha naik kelas melalui pelatihan, fasilitasi perizinan, hingga penguatan digital marketing.
“Maka setiap tahun kami adakan pelatihan, mulai dari pengelolaan manajemen internal, batik, hingga live TikTok. Bazar ini juga menjadi salah satu bentuk fasilitasi agar UMKM semakin berkembang,” ungkapnya.
Seorang, pelaku UMKM, Niah, pemilik produk kerupuk daun kelor, mengaku terbantu dengan program pelatihan yang digelar Disdagkop Kendal.
“Pelatihan pengemasan dan marketing sangat bermanfaat. Produk kami jadi lebih dikenal dan bisa bersaing,” katanya.
Meski begitu, dengan dukungan pemerintah daerah dan antusiasme masyarakat, UMKM Kendal diharapkan semakin tangguh menghadapi persaingan pasar, sekaligus menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
Penulis : Rob
Editor : Arifin Zaenul