Verne Indonesia, Produk Lokal Surabaya Melejit di Eropa

Indonesia
Marsetio, Manajer Verne Indonesia saat menceritakan perjalanan bisnis Verne di program Cerita Joni (IST)

SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Produk fashion berbahan dasar kulit tetap menjadi favorit seiring berjalannya waktu. Kulit, dengan kesan elegannya, dipilih sebagai material utama karena kualitas dan ketahanannya yang tinggi. Di Indonesia, sentra bisnis kulit dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mengkhususkan diri dalam produk berbahan dasar kulit semakin berkembang.

Salah satunya adalah Verne Indonesia, sebuah jenama lokal asal Surabaya yang beralamat di Jl. Dukuh Kupang XXX No. 16, Dukuh Kupang, Kecamatan Dukuhpakis, Surabaya, Jawa Timur. Berawal dari tugas kuliah entrepreneurship Edo Septyan Tedjakusuma, mahasiswa yang melihat potensi pasar menarik, mendirikan Verne Indonesia pada tahun 2011.

Bacaan Lainnya

Di bawah kepemimpinan Marsetio, Manajer Verne Indonesia, produk-produk Verne semakin dikenal oleh masyarakat, tidak hanya di pasar domestik tetapi juga di mancanegara. Dalam “Cerita Joni,” sebuah kisah inspiratif tentang UMKM di Indonesia yang disiarkan di YouTube @JNE_ID, Tio (Marsetio) menceritakan perjalanan bisnis Verne Indonesia.

“Kami menyebut diri kami small batch production atau handmade production karena produksi kami terbatas dan dilakukan sepenuhnya di dalam rumah, melibatkan sejumlah orang yang bisa dihitung dengan jari,” ujar Tio. Menariknya, pengrajin kulit di Verne Indonesia memiliki latar belakang yang beragam, termasuk mantan staff pabrik sepatu dan kuli bangunan. Namun, Verne Indonesia berhasil menyatukan perbedaan tersebut melalui semangat yang sama pada karyawannya, yaitu keyakinan akan kemampuan dan proses.

Tio menekankan visinya untuk menjadikan Verne Indonesia sebagai merek yang dikenal secara luas, baik di tingkat lokal maupun internasional. Ia berharap bahwa produk lokal, yang menggunakan bahan lokal, dapat diakui dan dihargai oleh dunia. Di samping berbisnis, Tio juga berkeinginan agar Verne Indonesia menjadi tempat berkarya bagi para pembuat barang kulit. Upaya ini diwujudkan melalui pelatihan yang diadakan oleh Verne bekerja sama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Surabaya pada tahun 2018.

Verne memberikan pelatihan kepada 40 karangtaruna di Perak Barat, mulai dari branding, kerajinan tangan, hingga membuat produk dari bahan kulit. Pelatihan ini memberikan dampak positif, beberapa peserta bahkan membuka usaha kerajinan kulit sendiri.

Salah satu momen berkesan adalah ketika Verne merilis produk waist belt terinspirasi oleh serial “Anne With An E.” Tio, melihat waist belt berbahan kulit dalam serial tersebut, tertarik untuk membuatnya. “Saya minta teman-teman pengrajin melihat kemudian mencoba membuatnya, ternyata tidak sulit juga,” kata Tio. Waist belt buatannya, yang awalnya diunggah untuk berbagi, mendapatkan perhatian dan peminat dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan Eropa.

Terkait distribusi, Tio menyatakan bahwa Verne telah bekerjasama dengan JNE sejak tahun 2011. Ia mempercayakan pengiriman produk Verne melalui JNE karena kemudahan, keamanan, dan ketepatan waktu. Pada bulan Februari ini, JNE memberikan promo subsidi ongkir untuk pembelian produk Verne melalui platform website sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan.

“Kami berharap subsidi ongkir ini dapat dimanfaatkan para pecinta produk Verne untuk berbelanja di bulan Februari,” kata Ninil.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *