SLEMAN, RadarBangsa.co.id – Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, melakukan panen padi sekaligus percepatan tanam bersama Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Yudi Sastro, pada Selasa (20/5/2025) di lahan persawahan Slarongan, Sendangmulyo, Kecamatan Minggir.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional swasembada pangan yang bertujuan mendukung ketahanan pangan dan pemenuhan stok pangan di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Danang menyampaikan ucapan selamat datang sekaligus terima kasih atas kunjungan Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI.
Ia berharap kunjungan ini menjadi motivasi bagi petani di Kabupaten Sleman, khususnya wilayah Sleman Barat, untuk terus mengoptimalkan kinerja di sektor pertanian.
“Sebuah kebanggaan bagi Kabupaten Sleman terpilih sebagai salah satu lokasi percepatan tanam padi oleh Kementerian Pertanian. Kami berharap dapat mempertahankan capaian luas tanam demi menjaga ketahanan pangan di Sleman maupun DIY serta mewujudkan swasembada pangan,” ujar Danang.
Pemkab Sleman berkomitmen memberikan dukungan penuh, baik melalui kebijakan maupun fasilitasi. Data mencatat Luas Tambah Tanam (LTT) di Sleman pada April 2025 mencapai 5.033 hektar, dengan realisasi tanam hingga Mei 2025 sebesar 16.696 hektar. Realisasi panen hingga akhir April 2025 mencapai 12.450 hektar dengan produksi Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 123.784 ton atau setara beras 46.118 ton. Sebagian hasil panen, yakni 21.873 ton, telah diserap Bulog dengan harga Rp 6.500 per kilogram.
“Capaian ini tidak terlepas dari kerja keras petani, penyuluh pertanian, serta dukungan teknologi dan kebijakan pemerintah pusat maupun daerah. Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat untuk menyukseskan program swasembada pangan sebagai langkah awal menuju pertanian Sleman yang maju, mandiri, dan modern,” pungkas Danang.
Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Yudi Sastro, menegaskan bahwa program swasembada pangan akan terus didorong melalui berbagai upaya, termasuk kunjungan langsung ke lapangan untuk bertemu dengan petani.
“Stok beras pemerintah yang dikelola Bulog saat ini hampir mencapai 4 juta ton, angka tertinggi dalam 57 tahun terakhir. Ini semua berkat kerja keras petani, penyuluh, dan dinas terkait. Insya Allah, dalam waktu dekat kita akan mulai mengekspor beras dan jagung karena stok cukup besar,” jelas Yudi.
Ia menambahkan, percepatan tanam secara berkelanjutan menjadi kunci keberhasilan swasembada pangan. Di Sendangmulyo, terdapat 600 hektar lahan yang menjadi fokus Kementan untuk menyerap aspirasi petani guna meningkatkan produktivitas.
Pada kesempatan yang sama, diserahkan bantuan berupa traktor rotary dan pupuk hayati cair (PHC) Extragen kepada Kelompok Tani (KT) Manunggal Karyo Slarongan. Bantuan pupuk hayati cair juga diberikan kepada KT Klepu Makmur, sedangkan KT Lumintu Lestari Planggokan dan KT Dadi Mulyo Prapak Kulon menerima benih padi untuk masing-masing 15 hektar dan 20 hektar.
Penulis : Paiman
Editor : Zainul Arifin
