LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Pemerintah Kabupaten Lamongan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan mengintensifkan penerapan 3M+ (Menguras, Menutup, Mengubur) dalam upaya pencegahan. Hal ini menjadi penting mengingat curah hujan tinggi yang terjadi di awal Maret 2024 di Lamongan.
“Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan sedang melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan memperkuat penerapan 3M+ (Menguras, Menutup, Mengubur) karena langkah-langkah ini terbukti efektif dalam membasmi nyamuk dan larvanya,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan, dr. Mafidhatul Laely, pada Senin (18/3) di Kantor Dinas Kesehatan Lamongan.
Imbauan ini didasari oleh peningkatan kasus DBD di Kabupaten Lamongan, yang mencatatkan 63 kasus dari Januari hingga 18 Maret 2024 (tanpa adanya kasus kematian).
“Faktanya, dari Januari hingga Maret ini, terdapat 63 kasus DBD di Lamongan, dengan 21 kasus terjadi hanya dalam dua setengah minggu pertama Maret. Dengan mengintensifkan penerapan 3M+, kita bertujuan untuk menghentikan penyebaran kasus DBD di Lamongan,” jelas Fidha.
Meskipun angka insidens rate (IR) DBD di Kabupaten Lamongan terhitung rendah, yaitu 16/100.000 jumlah penduduk pada tahun 2023 dan 1,9/100.000 pada tahun 2024, tetap dibutuhkan upaya pencegahan yang maksimal.
“Meski terjadi penurunan kasus DBD dari tahun ke tahun, dengan 416 kasus pada 2022, 193 kasus pada 2023, kita berharap situasinya dapat lebih terkendali lagi pada tahun 2024 dan tidak ada kasus kematian,” tambah Fidha.
Fidha juga menekankan bahwa meningkatnya kasus DBD selama musim hujan tidak hanya disebabkan oleh habitat nyamuk di genangan air bersih, tetapi juga oleh penurunan daya tahan tubuh. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk menjaga asupan gizi yang cukup agar daya tahan tubuh tetap optimal saat musim hujan tiba.