Wisata Baru Yogyakarta, Gabungkan Budaya Jawa dan Tionghoa

- Redaksi

Minggu, 29 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

YOGYAKARTA, RadarBangsa.co.id – Kampung Wisata Cokrodiningratan (Kasaningrat) menggelar acara bertajuk Sinergi Nilai Tradisi Cokrodiningratan yang menampilkan berbagai atraksi budaya, seperti pertunjukan Barongsai Singo Mataram, Tari Cakra Beksan, pawai Bergada Pasembaja, serta pertunjukan tari dari Sanggar Tari Sekar Kemuning.

 

Ketua Kasaningrat, Ambarwati, menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk memperkenalkan beragam potensi yang dimiliki Kampung Poncowinatan kepada masyarakat luas.

 

“Acara ini digelar untuk mengenalkan berbagai potensi Kampung Poncowinatan, sekaligus memperkenalkan paket wisata terbaru kami kepada masyarakat,” ujar Ambarwati saat ditemui di Klenteng Poncowinatan, Minggu (29/6/2025).

 

Ambarwati menambahkan, paket wisata terbaru Kasaningrat berfokus pada potensi heritage yang dimiliki Kampung Poncowinatan, khususnya eksplorasi kawasan Klenteng Poncowinatan.

 

“Kami ingin mengangkat wisata heritage dan wisata pecinan, dikemas dalam kolaborasi budaya Mataram sebagai paket wisata baru,” jelasnya.

 

Dalam paket ini, wisatawan akan diajak menyaksikan berbagai bentuk akulturasi budaya, seperti seni tradisional Jawa, pertunjukan bregada, hingga barongsai.

 

Dengan tambahan paket baru ini, Kasaningrat kini memiliki lima jenis paket wisata unggulan. Paket pertama adalah Tour de Kasaningrat, yang mengajak wisatawan berjalan kaki atau bersepeda menjelajahi Kampung Wisata Cokrodiningratan.

 

Paket kedua adalah Kasawiyata, yakni studi eksploratif bertopik minat khusus. Terdapat empat topik pilihan, yaitu: peran masyarakat dan manajemen kampung wisata, ketahanan pangan dan budidaya lele, pengelolaan sampah dan lingkungan, serta mitigasi bencana.

 

Paket ketiga adalah Craftsaningrat, yang menawarkan pengalaman belajar membatik. Sedangkan paket keempat, Dhahar Kembul, mengajak wisatawan makan bersama beralaskan daun pisang, menciptakan suasana kebersamaan khas masyarakat lokal.

 

“Semoga dengan sinergi ini, keberadaan Klenteng Poncowinatan dapat semakin menjadi daya tarik wisata, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar,” imbuh Ambarwati.

 

Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Kasaningrat. Ia menyebut, pengembangan paket wisata berbasis seni dan budaya merupakan bentuk kreativitas positif yang layak ditiru wilayah lain.

 

“Ini bukti nyata dukungan dan partisipasi aktif masyarakat dalam pelestarian budaya dan tradisi. Sangat positif,” ungkapnya.

 

Ia juga menyoroti keunikan acara yang menggambarkan citra Yogyakarta sebagai City of Tolerance, kota budaya yang menjunjung tinggi keberagaman.

 

“Kita bisa lihat, meskipun acara digelar di area klenteng, namun ada pawai bregada dan pertunjukan barongsai. Ini bentuk akulturasi budaya yang nyata. Saya harap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut,” ujarnya.

 

Di akhir sambutannya, Wali Kota berpesan agar pengurus Kasaningrat terus meningkatkan kualitas dan kuantitas konten seni budaya, serta mengembangkan produk lokal yang mencerminkan kekhasan tiap wilayah.

 

“Harapannya, akan selalu muncul nilai tambah dari setiap wilayah seiring waktu,” pungkasnya.

 

Penulis : Paiman

Berita Terkait

Gandrung Sewu 2025, Ribuan Penari Kolosal Siap Guncang Pantai Marina Boom Banyuwangi
Hari Jadi Jatim ke-80, Pemkab Bangkalan Hadiri Tabur Bunga di Makam Mantan Gubernur
Festival Kampung Cempluk 2025 Resmi Dibuka, Wabup Malang Ajak Warga Rawat Budaya
Haul Ulama Malang, Momentum Menjaga Warisan Ilmu dan Akhlak
Majelis Dzikir SQA Doakan Monumen Reog Ponorogo Jadi Ikon Dunia dan Pembawa Berkah
Banyuwangi Sambut Sail to Indonesia 2025, Kapal Yacht Internasional Singgah di Pantai Marina Boom
Festival Tong Tjiu Pia 2025 Semarang Angkat Potensi UMKM dan Budaya Lokal, Meriahkan Malam Kranggan
Ngawi Batik Festival 2025 Masuk Karisma Event Nusantara, Benteng Van Den Bosch Jadi Magnet Budaya

Berita Terkait

Kamis, 9 Oktober 2025 - 06:59 WIB

Gandrung Sewu 2025, Ribuan Penari Kolosal Siap Guncang Pantai Marina Boom Banyuwangi

Rabu, 8 Oktober 2025 - 09:53 WIB

Hari Jadi Jatim ke-80, Pemkab Bangkalan Hadiri Tabur Bunga di Makam Mantan Gubernur

Selasa, 7 Oktober 2025 - 20:13 WIB

Festival Kampung Cempluk 2025 Resmi Dibuka, Wabup Malang Ajak Warga Rawat Budaya

Selasa, 7 Oktober 2025 - 20:05 WIB

Haul Ulama Malang, Momentum Menjaga Warisan Ilmu dan Akhlak

Selasa, 7 Oktober 2025 - 09:18 WIB

Majelis Dzikir SQA Doakan Monumen Reog Ponorogo Jadi Ikon Dunia dan Pembawa Berkah

Berita Terbaru

Petugas Polsek Maduran bersama tim medis mengevakuasi jasad petani yang tewas diduga tersengat listrik jebakan tikus di area persawahan Desa Blumbang, Kecamatan Maduran, Lamongan, Jumat (10/10/2025). (Dok. Humas Polres Lamongan) (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Peristiwa

Petani di Lamongan Tewas Kesetrum Jebakan Tikus

Sabtu, 11 Okt 2025 - 19:15 WIB

Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Bangkalan, Jemmy Tria Sukmana, saat membuka kegiatan Pelatihan Berbasis Masyarakat (PBM) bidang Tata Rias dan Pengolahan Hasil Laut di Kantor Disperinaker Bangkalan, Selasa (8/10/2025). (DoK Foto Kmf/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

Disperinaker Bangkalan Cetak Wirausaha Baru Lewat Pelatihan Berbasis Masyarakat

Sabtu, 11 Okt 2025 - 19:07 WIB

Plt. Inspektur Kabupaten Bangkalan, Ahmat Hafid, saat memaparkan inovasi layanan digital KLIK AKU (Klinik Konsultasi Akuntabilitas) sebagai upaya memperkuat transparansi pengelolaan keuangan desa. (Dok. Inspektorat Bangkalan)

Politik - Pemerintahan

Dorong Transparansi, Inspektorat Bangkalan Luncurkan Aplikasi KLIK AKU untuk Desa

Sabtu, 11 Okt 2025 - 19:00 WIB