JAKARTA, RadarBangsa.co.id – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Lia Istifhama, mendorong adanya inovasi dalam sistem kurikulum pendidikan nasional agar lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi. Salah satu usulan penting yang ia sampaikan adalah perlunya integrasi kurikulum media visual dan literasi digital, terutama bagi pelajar tingkat dasar dan menengah.
“Anak-anak saat ini bukan hanya menjadi pengguna aktif media sosial, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai konten kreator yang kreatif dan produktif,” kata Lia, yang akrab disapa Ning Lia,
Namun, ia menegaskan bahwa tanpa pendampingan pendidikan yang tepat, penggunaan media sosial justru dapat menimbulkan dampak negatif. Di antaranya adalah penyebaran hoaks, tindakan perundungan siber (cyberbullying), hingga ketergantungan terhadap gawai.
“Anak-anak perlu dibekali kemampuan berpikir kritis, etika digital, serta keterampilan komunikasi visual sejak dini. Ini bagian dari perlindungan sekaligus penguatan karakter generasi masa depan,” jelasnya.
Menurut Ning Lia, inovasi kurikulum ini tidak semata-mata menambahkan mata pelajaran baru, melainkan memperbarui pendekatan pendidikan agar sesuai dengan konteks kehidupan digital saat ini.
“Inovasi kurikulum tidak hanya tentang apa yang diajarkan, tapi bagaimana metode dan pendekatannya mampu menjawab tantangan zaman,” tambahnya.
Lebih jauh, ia mendorong adanya kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, institusi pendidikan, dan pelaku industri digital untuk merancang kurikulum yang inklusif dan relevan dengan kebutuhan generasi muda.
“Harapan saya, literasi digital tidak hanya menjadi pelengkap, tetapi menjadi bagian inti dalam pembentukan karakter generasi muda yang cerdas, beretika, dan berdaya saing,” tandasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin