BANYUWANGI, RadarBangsa.co.id – Penanganan kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi terus mengalami perkembangan positif melalui pendekatan keroyokan dan gotong royong melibatkan berbagai pihak. Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengambil langkah nyata dengan mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk berpartisipasi dalam gerakan “ASN Berbagi”, menjadi “orang tua asuh” bagi keluarga miskin.
Dalam upaya ini, setiap ASN diwajibkan mengasuh sejumlah keluarga miskin yang terdaftar dalam data by name by address. Bupati Ipuk menyatakan bahwa gerakan ini merupakan bentuk kepedulianya terhadap masalah sosial di sekitarnya.
“Kita ajak mereka turun untuk berempati kepada warga miskin dan membantu penanganannya,” ujarnya.
Setiap pekan, semua membawa bahan makanan lauk pauk untuk diserahkan kepada warga miskin yang diasuhnya. Misalnya, minggu pertama membawa telur, minggu kedua membawa daging ayam, dan seterusnya. Gerakan berbagi ini menjadi kelanjutan dari gerakan Hari Belanja yang rutin dilakukan oleh ribuan ASN dan pegawai BUMN/swasta di Banyuwangi sejak tahun 2021.
Bupati Ipuk menekankan bahwa penanganan kemiskinan harus dilakukan secara holistik dan melibatkan banyak pihak, termasuk para ASN. Dengan melibatkan jumlah yang sangat besar di Banyuwangi, diharapkan dapat menurunkan angka kemiskinan yang saat ini mencapai 7,34 persen.
Dalam program Berbagi ini, semua diwajibkan untuk memonitor kondisi keluarga yang diasuh, seperti kondisi kehidupan mereka, kesehatan, pendidikan anak, dan kondisi rumah.
“Untuk memudahkan monitoring dan evaluasi, para ASN wajib melaporkan hasil kunjungannya melalui aplikasi Smart Kampung. Semua data warga yang diasuhnya ada di Smart Kampung,” kata Bupati Ipuk. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan memberdayakan warga miskin di Kabupaten Banyuwangi.