BATU, RadarBangsa.co.id – Sembilanbelas Kepala Desa di seluruh kota Batu menghadiri gedung DPRD di ruang rapat pimpinan dewan dengan tujuan melakukan audensi masalah data bantuan dana terdampak Covid-19, yang dirasa menjadi persoalan para pimpinan desa. Pembahasan persoalan data penerima itu, menjadi usulan dari seluruh Kepala Desa, dihadapan 15 Anggota DPRD kota Batu. Audensi tersebut diterima langsung oleh ketua DPRD Asmadi dan didampingi kedua wakil pimpinan, wakil satu Nurochman wakil dua Hely Suyanto di ruang rapat, Selasa,(16/6/2020).
Menurut ketua Asosiasi Kepala Desa dan Kelurahan (APEL) kota Batu Wiweko, mengatakan, kehadiran kami bersama seluruh Kepala Desa se kota Batu, ingin melakukan kordinasi terkait masalah data penerima bantuan dampak Covid-19 yang ada di 19 desa menemui kasus data yang tidak sesuai yang diliris dari Dinsos kota Batu. Padahal sebelum bantuan dana atau bantuan apapun yang besumber baik dari kota maupun Propinsi dari Pemerintah Pusat pun, pihak Pemerintah desa sudah mengajukan dan menyetorkan data sesuai kondisi yang benar.
“Tapi setelah dilakukan pendataan ulang yang dirilis oleh Dinas Sosial kota Batu, banyak menemui kesalahan dan cenderung menggunakan acuan dari Pemerintah pusat dalam hal ini Kemensos data yang muncul karena menggunakan acuan tahun 2015. Jadi materi pembahasan seluruh Kepala Desa yang hadir di Gedung wakil Rakyat persoalanya sama,”ungkap Kades Oro Oro Ombo Wiweko, ketika dikonfirmasi Radar Bangsa.
Menurutnya, kehadiran seluruh Kepala Desa di ruang rapat pimpinan DPRD Batu, tidak hanya sekedar masalah data bantuan saja, melainkan banyak hal yang diungkapkan dihadapan para wakil rakyat tersebut. Misalnya tentang penghasikan tetap para perangkat desa (Siltap), dan Dana Desa. Apalagi ada kabar baik bagi aparatur perangkat desa tahun 2020 ini, penghasilan tetap (Siltap) naik secara signifikan. Hal ini mengacu dasarnya menindaklanjuti pada Peraturan Pemerintah (PP) nomor 11 tahun 2019 disalah satunya mengatur tentang Siltap Kepala desa dan perangkat desa,”ujar Wiweko.
Ilustrasi (Siltap) Bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa dari JabarHarapan teman-teman Kepla Desa yang ada di Kota Batu, agar usulan kami yang sudah disampaikan melalui audensi pada wakil rakyat, agar bisa terealisasi. Karena Pemerintah desa merupakan rujukan langsung program kerja Pemerintah kota Batu,”Singkat Wiweko.
Di kesempatan yang sama, Ketua DPRD kota Batu Asmadi, mengatakan pada awak media, terkait kehadiran para Kades se Kota Batu, tak ada tujuan lain. Hanya para Kades tersebut, ingin didukung bahkan juga ingin di bantu untuk turut menyelesaikan persoalan data bantuan dampak Covid -19 yang masih kurang akurat sesuai data yang di setorkan oleh seluruh Kades.
“Karena bentuk bantuan dampak Covid-19 dengan istilah bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dana dari APBD kota Batu yang diterimakan oleh masyarakat dengan jumlah besaran Rp.1 juta/orang yang sesuai data. Tetapi hal ini,”jelas Asmadi, masih banyak masyarakat desa yang tercecer belum menerima bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari APBD kota Batu dengan nilai anggaran yang ditetapkan falam menanganai bantuan dampak Civid-19 sebesar Rp.102 Milyar,”ungkapnya.
Disinggung lagi, terkait dana bantuan masyarkat yang terdampak Covid-19 saat ini, dari sejumlah yang saya sebutkan, dari Rp.60 milyar diposkan pada Dinas Sosial untuk dilakukan pengelolaanya menjadi bantuan langsung tunai ( BLT). Sedangkan yang nilainya Rp.36 Milyar dialokasikan penggunaanya di Dinas Kesehatan, dan sisa kisaran Rp.40 juta, yang hingga sampai saat ini masih belum bisa dilakukan penggunaanya. Maka menurut,Asmadi, dengan adanya sisa anggaran itu, sebaiknya diserahkan langsung pada masyarakat yang berhak menerima yang masih tercecer pada semua desa.
Maka dengan secepatnya kami bersama seluruh anggota dewan, akan mengajukan usulan pada Gugus Covid-19 Kota Batu dan Dinas yang membidangi untuk ditunjuk dalam melaksanakan bantuan bagi masyarkat yang benar-benar berhak menerimanya. Agar dilakukan dengan benar pendataanya maupun pembagian adil supaya tidak muncul kecemburuan sosial antara warga masyarakat,”pungkas Asmadi.
(Wan)