MALANG, RadarBangsa.co.id – Semangat kebersamaan mewarnai pembukaan Kursus Banser Lanjutan (SUSBALAN) Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Banser Kabupaten Malang yang digelar di Pondok Pesantren Mamba’ul Huda, Dusun Salatri, Desa Pait, Kecamatan Kasembon, Jumat (19/9) siang. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M., sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap proses kaderisasi organisasi kepemudaan di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU).
Barisan Ansor Serbaguna (Banser) selama ini dikenal sebagai benteng kokoh NU dalam menjaga agama, bangsa, dan negara. Selain pengamanan kegiatan keagamaan, Banser juga terlibat aktif dalam menjaga tradisi kebangsaan serta merespons berbagai tantangan sosial di tengah masyarakat.
SUSBALAN menjadi agenda penting dalam proses kaderisasi, karena tidak hanya menekankan keterampilan teknis, tetapi juga mengasah mental, manajerial, dan kepemimpinan. Melalui kursus lanjutan ini, diharapkan lahir kader Banser yang berintegritas, disiplin, serta siap menghadapi tantangan zaman.
Dalam sambutannya, Bupati Malang menekankan bahwa generasi muda, termasuk Banser, harus lebih siap menghadapi dinamika baru.
“Saya yakin, peserta SUSBALAN ini akan tumbuh sebagai Banser yang mampu menjawab tantangan zaman. Saat ini kita menghadapi globalisasi, digitalisasi, hingga arus ideologi transnasional yang kadang berseberangan dengan nilai kebangsaan. Banser harus hadir, tidak hanya sebagai benteng fisik, tetapi juga benteng moral dan intelektual,” tegas Sanusi.
Bupati Malang juga memberikan apresiasi kepada Satkorcab Banser Kabupaten Malang atas komitmen dalam membina kader. Ia menilai, kerja sama antara pemerintah, ulama, dan organisasi kepemudaan menjadi kunci penguatan daerah.
“Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah, para ulama, GP Ansor, dan Banser, Kabupaten Malang akan semakin kokoh dalam persatuan, unggul dalam pembangunan, serta bermartabat di mata bangsa,” ujarnya.
Sebelum menutup sambutannya, Bupati Sanusi memberikan pesan khusus kepada peserta agar serius dalam mengikuti setiap materi.
“Seraplah ilmu dari para instruktur, karena ini adalah bekal pengabdian. Ingat, menjadi Banser bukan sekadar mengenakan atribut, melainkan jalan khidmah, jalan pengabdian kepada agama, bangsa, dan negara,” pesannya.
Pesan itu disambut antusias peserta, menegaskan bahwa SUSBALAN bukan hanya forum pelatihan, tetapi juga momentum meneguhkan komitmen pengabdian. Sebuah langkah awal yang diyakini akan melahirkan Banser Malang yang lebih siap, tangguh, dan relevan di era modern.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin










