MADIUN, RadarBangsa.co.id – Perkembangan teknologi dan budaya yang semakin pesat mendorong Pemerintah Kabupaten Madiun untuk terus berinovasi dalam pengelolaan sumber daya alam dan buatan. Langkah ini dilakukan guna mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga kesejahteraan masyarakat. Dalam pelaksanaannya, pemerintah berkomitmen untuk memastikan kelestarian lingkungan tetap terjaga sehingga pembangunan ekonomi berjalan selaras dengan keberlanjutan lingkungan.
Salah satu strategi yang diterapkan adalah pengintegrasian ekonomi hijau. Ekonomi hijau merupakan model pembangunan yang mengutamakan sinergi antara pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas lingkungan, melalui pendekatan pembangunan rendah karbon. Pelaksanaan strategi ini bertujuan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan tetap memprioritaskan pelestarian lingkungan serta keberlangsungan hidup masyarakat di Kabupaten Madiun.
Sekretaris Bapperida Kabupaten Madiun, Dedy Mulyanto, menjelaskan bahwa ekonomi hijau menjadi indikator utama pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Kabupaten Madiun tahun 2025-2045. Indikator ini telah diselaraskan dengan RPJPN Provinsi Jawa Timur tahun 2025-2045 dan mencakup tiga pilar utama, yakni ekonomi, sosial, dan lingkungan.
“Di bidang ekonomi, terdapat enam indikator: intensitas emisi, intensitas energi, GNI per kapita, produktivitas pertanian, produktivitas tenaga kerja industri, dan jasa. Bidang sosial memiliki empat indikator, yaitu rata-rata lama sekolah, angka harapan hidup, tingkat kemiskinan, dan tingkat pengangguran. Sementara itu, bidang lingkungan meliputi enam indikator: tutupan hutan, energi baru terbarukan, kualitas air permukaan, kualitas udara, penurunan emisi, dan lahan gambut terdegradasi,” terang Dedy, Kamis (20/11/2024).
Berdasarkan data tersebut, Bapperida menyusun berbagai saran strategis untuk memastikan ekonomi hijau dapat berjalan sesuai rencana.
“Saran tersebut meliputi pelestarian hutan, pemanfaatan sumber energi secara optimal, pengawasan ketat terhadap penggunaan bahan kimia dan limbah industri, pengembangan transportasi massal, peningkatan pemasaran digital produk lokal, serta optimalisasi pendidikan dan kesehatan. Selain itu, kerja sama dengan berbagai pihak termasuk investor sangat diperlukan,” tambahnya.
Strategi ini diharapkan dapat menjadi alternatif solusi dalam pembangunan jangka panjang di Kabupaten Madiun.
“Dengan strategi ekonomi hijau, pembangunan ekonomi dapat berlangsung selaras dengan pelestarian lingkungan, sehingga masyarakat Kabupaten Madiun dapat hidup sejahtera dengan kualitas hidup yang baik tanpa merusak kelestarian lingkungan,” pungkas Dedy.
Melalui komitmen terhadap ekonomi hijau, Pemkab Madiun optimis mampu mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan mendukung kesejahteraan masyarakat hingga tahun 2045.
Penulis : Wito
Editor : Zainul Arifin