Bupati Banyuwangi Pastikan Jajaran Dinas Kesehatan Siap Lakukan Pencegahan dan Penanganan Virus Corona

- Redaksi

Jumat, 6 Maret 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr. Widji Lestariono

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr. Widji Lestariono

BANYUWANGI,RadarBangsa.co.id – Mewaspadai penyebaran 2019-nCoV atau yang biasa dikenal dengan virus corona, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menggelar rapat kerja (raker) dengan kepala puskesmas se-Banyuwangi, Rabu (5/3/2020). Raker ini untuk mereview kesiapan daerah dalam mengantisipasi penyebaran virus corona di daerah tersebut.

“Kami undang seluruh kepala puskesmas, dinas kesehatan, dan direktur rumah sakit untuk membahas lebih dalam kesiapan daerah mengantisipasi penyebarannya. Saya ingin memastikan SOP penanganan sudah dipahami dan siap dijalankan oleh tenaga medis Banyuwangi. Termasuk penanganan jika ada tamu yang datang dari negara terinfeksi, mengingat Banyuwangi adalah daerah wisata,” kata Anas.

Anas mengaku sejak merebaknya wabah corona di dunia, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait penanganannya. Apalagi, kini Indonesia masuk dalam negara yang terjangkiti.

“Tadi kami cek semua kesiapan. RSUD Blambangan yang menjadi rumah sakit rujukan juga menyatakan telah menyiapkan ruangan isolasi dengan tenaga medisnya juga. Namun, kami berharap semoga tidak terjadi apa-apa di Banyuwangi,” kata Anas.

Baca Juga  Pemkab Banyuwangi bagikan Paket Bimbel Online Gratis

Dalam kesempatan itu, Anas meminta seluruh puskesmas mulai menggencar mensosialisasikan upaya preventif agar tidak mudah terinfeksi virus corona. Salah satunya dengan menjaga pola hidup sehat.

“Dorong masyarakat untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang meningkatkan daya tahan tubuh. Saat ini, banyak tanaman herbal di sekitar kita yang sudah terbukti secara klinis bermanfaat bagi tubuh. Seperti temu lawak, jahe, dan kunyit. Mari dikonsumsi,” ajak Anas.

“Yakinkan warga juga bahwa menghadapi corona ini tidak cukup hanya dengan masker, namun yang lebih penting adalah menjaga imunitas tubuh. Sering berolah raga, konsumsi sayur dan buah yang banyak, serta istirahat yang cukup agar tubuh kita selalu fit, sehingga tidak mudah terjangkit virus maupun penyakit lainnya,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr. Widji Lestariono menjelaskan, pihaknya telah menerapkan kebijakan prosedur kewaspadaan sesuai SOP yang dikeluarkan Kemenkes dan Dinkes Provinsi Jawa Timur. Yakni setiap orang yang masuk ke Banyuwangi dari negara terinfeksi virus corona harus dipantau selama 14 hari.

Baca Juga  Kumpul Dulur Pasjar & Panjalu FM Akan Serahkan Donasi untuk Korban Semeru

“Sampai saat ini, kita sudah memantau 147 orang, dan 90 orang di antaranya sudah selesai pemantauan. Artinya sudah lebih 14 hari dilakukan pemeriksaan,” jelas Rio.

Untuk mahasiswa asal Hongkong yang datang ke Banyuwangi sejak Senin (3/3) lalu, juga terus dilakukan pemantauan pemeriksaan hingga 14 hari nanti. Hari ini, Rabu (4/3), merupakan hari ketiga dilakukan pemeriksaan dari waktu 11 hari mereka berada di Banyuwangi.

Jika ada wisatawan atau WNI yang datang dari negara terinfeksi virus corona, lanjut dr. Rio, pihaknya telah melakukan proteksi dini. “Kita punya surveilans aktif dan pasif, kalau kita tahu maka akan kita kunjungi dan pantau. Kami pun juga membuka laporan masyarakat dari pihak mana pun tentang adanya WNA atau WNI yang baru pulang dari negara terinfeksi maka kita lakukan prosedur kewaspadaan,” terangnya.

Baca Juga  Gerak Cepat Tim Satgas Covid-19 Bangkalan Tracing Kantor Tempat IS Bekerja

RSUD Blambangan, jelas dr. Rio, sudah ditetapkan sebagai salah satu dari 100 rumah sakit rujukan di Indonesia untuk kasus virus corona ini. Tenaga medis juga sudah cukup di dalam tim penyakit infeksi RSUD Blambangan.

Ditambahkan Direktur RSUD Blambangan, dr. Indah Sri Lestari, untuk kesiapan tim medis di RSUD Blambangan ini sudah ada tim dari dokter spesialis paru, dokter bedah, dokter penyakit dalam, dokter radiologi, patologi klinik, anastesis, serta perawat dan tenaga penunjang.

“Ruang isolasi di RSUD Blambangan yang kita pakai untuk flu burung, MERS dan SARS. Jadi akses lewat pintu belakang, sehingga tidak mengganggu pasien umum,” tandasnya. (Hari)

Berita Terkait

Anggota DPR RI Nurhadi bersama BKKBN RI Hadir di Blitar Edukasi Pencegahan Stunting
Bupati Banyuwangi Ipuk Tinjau Infrastruktur dan Kesehatan di Wongsorejo
Rekor MURI, 2.500 Jamaah Majelis Ta’lim Bunda Muslimah Az-Zahra Sidoarjo Raih Pemeriksaan Kolesterol Gratis di Masjid Agung
Upaya Zero Stunting, Pemkab Sidoarjo Salurkan Bantuan Pangan ke 1.384 Keluarga
Pj. Gubernur Jatim Adhy Luncurkan DigiPay, Transaksi RSUD Dr. Soetomo Cashless
Suprapti Bahagia, Pj Gubernur Jatim Adhy Tanggap Amanah Presiden
Pemkab Lamongan Galakkan Kampanye ASI Eksklusif untuk Capai Zero Stunting
Program Bantuan Pangan di Sidoarjo, Ayam dan Telur Sebagai Solusi Cegah Stunting
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 24 September 2024 - 08:14 WIB

Anggota DPR RI Nurhadi bersama BKKBN RI Hadir di Blitar Edukasi Pencegahan Stunting

Jumat, 20 September 2024 - 10:45 WIB

Bupati Banyuwangi Ipuk Tinjau Infrastruktur dan Kesehatan di Wongsorejo

Rabu, 18 September 2024 - 21:15 WIB

Rekor MURI, 2.500 Jamaah Majelis Ta’lim Bunda Muslimah Az-Zahra Sidoarjo Raih Pemeriksaan Kolesterol Gratis di Masjid Agung

Selasa, 17 September 2024 - 22:11 WIB

Upaya Zero Stunting, Pemkab Sidoarjo Salurkan Bantuan Pangan ke 1.384 Keluarga

Selasa, 17 September 2024 - 14:41 WIB

Pj. Gubernur Jatim Adhy Luncurkan DigiPay, Transaksi RSUD Dr. Soetomo Cashless

Berita Terbaru

Kepala BRI Unit Pucuk, Mochamad Afnan Zainuri, saat menyerahkan bantuan program Klasterkuhidupku

Ekonomi

BRI Dorong UMKM Lamongan Maju Lewat Klasterkuhidupku

Sabtu, 5 Okt 2024 - 10:51 WIB