GRESIK, RadarBangsa.co.id – Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, dan Wakil Bupati, Aminatun Habibah, bersama jajaran pemerintah serta komunitas lingkungan setempat merayakan keberhasilan mendapatkan Piala Adipura dengan sebuah kirab megah yang diikuti oleh ribuan masyarakat setempat.
Acara puncak yang diselenggarakan pada Selasa (04/03) kemarin dimulai dari Tugu Selamat Datang Kabupaten Gresik, di mana Bupati dan Wakil Bupati bersama rombongan memulai perjalanan mereka menggunakan Bus Wisata Grissee. Kirab tersebut diiringi oleh antusiasme yang luar biasa dari masyarakat sepanjang rute 4 kilometer yang dimulai dari daerah Segoromadu, melewati Jalan Veteran, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Jaksa Agung Suprapto, hingga berakhir di Gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP).
Dalam perjalanan tersebut, Bupati Fandi Akhmad Yani tampak penuh kegembiraan sambil terus melambaikan tangan dan menyapa warga sepanjang jalan. Kegembiraan juga terpancar jelas di wajah masyarakat yang sudah menanti-nantikan kehadiran Piala Adipura setelah absen selama 10 tahun dari Kabupaten Gresik.
Salah satu momen mengharukan adalah saat rombongan konvoi disambut oleh ratusan pelajar yang berdiri di sepanjang jalan. Mereka dengan bangga melambai-lambaikan bendera merah putih sambil memberikan ucapan selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati.
Araminta Vany, seorang pelajar dari SMPN 1 Gresik, menyatakan kebanggaannya sebagai warga Gresik atas kehadiran Piala Adipura. “Sengaja tidak pulang karena ingin melihat Piala Adipura. Ada rasa bangga juga sebagai warga Gresik akhirnya bisa menerima Piala Adipura,” ujarnya dengan sumringah.
Sementara itu, di titik finish di Gedung WEP, Bupati Fandi Akhmad Yani menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Gresik atas prestasi ini. Menurutnya, Piala Adipura adalah prestasi bagi seluruh masyarakat Gresik, dan merupakan tonggak awal dalam upaya berkelanjutan dalam penanganan sampah di Kabupaten Gresik.
“Prestasi ini adalah prestasi masyarakat Gresik. Banyak pengalaman yang sudah kita dapatkan dalam terkait keindahan, kebersihan, dan penanganan sampah dari hulu hingga hilir,” ungkapnya.
Bupati Yani juga menekankan pentingnya isu penanganan sampah melalui Tempat Pembuangan Sampah Reuse Reduce Recycle (TPS3R), yang diharapkan dapat masuk dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrembangdes) dan dibangun di setiap desa.
“Makna Piala Adipura tidak hanya sekadar kebersihan dan keindahan saja, melainkan ada yang lebih substantif yaitu kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Berikutnya saya mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun hutan kota dan banyak ruang terbuka hijau di Kabupaten Gresik. Gresik Lestari, bersama-sama kita menanam sampai mati,” pungkasnya dengan semangat.