PROBOLINGGO, RadarBangsa.co.id – Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Jawa Timur dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah (LPPKSPS) menggelar seleksi substansi bakal calon pengawas sekolah di Hotel Bromo View Kota Probolinggo Senin hingga Rabu (7-9/12/2020).
Kegiatan ini diikuti oleh 36 orang peserta terdiri dari 6 orang bakal calon pengawas sekolah TK, 28 orang bakal calon pengawas sekolah SD dan 3 orang bakal calon pengawas sekolah SMP di lingkungan Dispendik Kabupaten Probolinggo.
Seleksi substansi bakal calon pengawas sekolah yang dibuka oleh Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo Fathur Rozi ini dihadiri oleh Koordinator Fungsi Penjaminan Mutu Pendidikan dan Kemitraan LPMP Provinsi Jawa Timur Toto Basuki dan perwakilan LPPKSPS Karanganyar Djoko Sambodo.
Sebagai widyaiswara berasal dari LPMP Provinsi Jawa Timur, LPPKSPS Karanganyar, LPMP Daerah Istimewa Yogyakarta, Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata (BBPPMPV Bispar), BBPPMPV Seni dan Budaya Yogyakarta serta (Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) PKn dan IPS.
Pembukaan seleksi substansi bakal calon pengawas sekolah ini ditandai dengan penyematan tanda peserta dan penyerahan modul secara simbolis oleh Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo Fathur Rozi dan perwakilan LPPKSPS Karanganyar Djoko Sambodo didampingi Koordinator Fungsi Penjaminan Mutu Pendidikan dan Kemitraan LPMP Provinsi Jawa Timur Toto Basuki.
Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dispendik Kabupaten Probolinggo Sunalis mengungkapkan kebutuhan pengawas di Kabupaten Probolinggo untuk TK sebanyak 516 lembaga idealnya sebanyak 51 orang. Ketersediaan saat ini sebanyak 18 orang sehingga masih kurang 33 orang.
Selanjutnya untuk SD sebanyak 634 lembaga idealnya sebanyak 60 orang. Ketersediaan saat ini sebanyak 35 orang sehingga masih kurang 25 orang dan SMP sebanyak 218 lembaga idealnya sebanyak 31 orang. Ketersediaan saat ini sebanyak 7 orang sehingga masih kurang 24 orang.
“Seleksi substansi bakal calon pengawas sekolah ini bertujuan untuk memilih dan memilah calon pengawas sekolah yang memiliki potensi pengawasan. Sasarannya adalah peserta bakal calon pengawas sekolah yang telah lolos seleksi administrasi,” ungkapnya.
Sedangkan Koordinator Fungsi Penjaminan Mutu Pendidikan dan Kemitraan LPMP Provinsi Jawa Timur Toto Basuki menyampaikan apresiasi atas program dari Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo dalam seleksi substansi bakal calon pengawas sekolah. Karena secara umum memang setiap daerah itu masih kekurangan pengawas sekolah. Tentunya ini kurang lebih bisa berdampak pada kualitas pendidikan.
“Dengan upaya seleksi ini tentu ke depan akan kita diklat yang lulus dari seleksi substansi sehingga kami bisa menyiapkan calon-calon pengawas sekolah yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan pengawas sekolah di Kabupaten Probolinggo,” ujarnya.
Menurut Toto, setiap bakal calon pengawas sekolah ini harus memiliki kompetensi sebagai calon pengawas sekolah. Apalagi mereka ini adalah kepala sekolah yang tentu sudah pengalaman dalam pengawasan akademik. Sebagai pengawas sekolah nantinya juga harus bisa melakukan pengawasan manajerial.
“Harapannya dengan seleksi substansi ini kita bisa menghasilkan calon-calon pengawas sekolah yang betul-betul berkualitas, mampu melakukan pembinaan kepada guru maupun kepala sekolah serta mampu melakukan pemantauan terkait dengan 8 standar nasional pendidikan. Serta mampu melakukan penelitian dan pengembangan untuk kualitas pendidikan ke depan,” tegasnya.
Sedangkan Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo Fathur Rozi mengatakan dalam pelaksanaan seleksi substansi bakal calon pengawas sekolah ini pihaknya memastikan semua peserta sehat dan bebas dari Covid-19.
“Alhamdulillah semuanya dalam kondisi sehat setelah menjalani rapid test. Oleh karena itu para bakal calon pengawas sekolah ini menjadi teladan bagi masyarakat. ASN harus menjadi uswah bagi masyatakat dalam protokol kesehatan. Memang tidak enak memakai masker. Sering-sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir serta menjaga jarak dengan baik,” katanya.
Rozi mengharapkan agar para bakal calon pengawas sekolah ini betul-betul lulus karena kompetensinya. Mereka harus lulus untuk menyelesaikan PR besar kekurangan pengawas sekolah di Kabupaten Probolinggo. Apalagi sebentar lagi banyak yang akan pensiun. “Pastikan dan pantaskan diri untuk menjadi seorang pengawas sekolah. Tentu harus dipreprare seluruh kualifikasi yang dipersyaratkan,” jelasnya.
Menurut Rozi, seleksi substansi pengawas sekolah ini semangatnya adalah bagaimana bisa memenuhi kekurangan kebutuhan pengawas sekolah yang hari ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu seleksi substansi ini menjadi salah satu jawaban untuk memenuhi kekurangan tersebut.
“Kita tentu berharap apabila jumlah pengawas sekolah itu ideal, maka akan sangat berdampak pada peningkatan mutu satuan pendidikan. Karena tugas-tugas pengawas sekolah melakukan pembinaan dan pemantauan supervisi baik manajerial maupun akademik kepada guru satuan pendidikan. Insya Allah, apabila jumlah ini terpenuhi dan didapat pengawas sekolah yang kompeten, maka akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya.
(RB)