MADIUN, RadarBangsa.co.id – Dalam rangka meningkatkan literasi guru dan memperkaya pembelajaran berbasis kearifan lokal, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Madiun melalui Bidang Pembinaan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Ayo Menulis Buku (AMB 18). Dengan tema “Mengadaptifkan Kearifan Lokal Dalam Pembelajaran”, kegiatan ini berlangsung di Resto Lombok Idjo, Kota Madiun, selama lima hari, 24-28 November 2024.
Sebanyak 51 guru SMP yang merupakan penggerak literasi turut serta dalam program ini. Mereka dibekali kemampuan menulis buku untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sekaligus menginspirasi siswa dalam mencintai dunia literasi.
Kepala Bidang Pembinaan SMP Dispendikbud Kabupaten Madiun, Agus Widi Agung, S.Pd., M.Si., menjelaskan bahwa Bimtek ini memiliki dua tujuan utama. Secara umum, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan indeks capaian literasi di Kabupaten Madiun. Secara khusus, Bimtek ini bertujuan memperkaya khazanah literasi di sekolah melalui karya tulis para guru.
“Diharapkan buku-buku yang ditulis oleh guru tidak hanya meningkatkan kualitas pembelajaran, tetapi juga menginspirasi siswa untuk mencintai membaca dan menulis. Dengan begitu, kita dapat menciptakan generasi yang literat dan kritis,” jelas Agus Widi Agung.
Kepala Dispendikbud Kabupaten Madiun, Dra. Siti Zubaidah, M.H., dalam wawancara seusai menutup kegiatan, menekankan pentingnya keberlanjutan dari program ini. Ia berharap para guru yang telah mengikuti Bimtek dapat menularkan ilmu yang diperoleh kepada siswa mereka.
“Dengan keterampilan membaca dan menulis yang diasah melalui bimbingan ini, siswa diharapkan mampu menganalisis apa yang mereka baca dan tulis. Literasi tidak hanya tentang memahami, tetapi juga tentang berpikir kritis,” ungkap Siti Zubaidah.
Lebih jauh, Zubaidah menekankan pentingnya mendokumentasikan karya-karya guru dalam bentuk buku. Menurutnya, hal ini tidak hanya akan menjadi sumber pembelajaran yang autentik, tetapi juga menjadi bukti nyata kontribusi guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Madiun.
Salah satu poin penting dari Bimtek AMB 18 ini adalah mengintegrasikan kearifan lokal ke dalam pembelajaran. Para peserta diajak untuk menggali potensi budaya dan tradisi lokal di sekitar mereka sebagai bahan dasar penulisan. Dengan cara ini, pembelajaran di sekolah tidak hanya berorientasi pada capaian akademik, tetapi juga memperkuat identitas budaya siswa.
“Kearifan lokal adalah kekayaan yang harus dilestarikan. Melalui karya tulis guru, nilai-nilai budaya ini dapat diajarkan dengan cara yang kreatif dan relevan bagi generasi muda,” tambah Agus Widi Agung.
Dispendikbud Kabupaten Madiun berharap kegiatan ini menjadi langkah awal untuk meningkatkan kualitas literasi di sekolah-sekolah. Dengan adanya buku-buku yang ditulis oleh guru, proses pembelajaran diharapkan menjadi lebih menarik dan inspiratif.
“Melalui buku yang mereka tulis, guru dapat memberikan contoh nyata kepada siswa bahwa menulis bukan hanya tugas, tetapi juga sebuah bentuk ekspresi dan pelestarian pengetahuan,” tandas Zubaidah.
Penulis : Wito
Editor : Zainul Arifin