PASURUAN, RadarBangsa.co.id – Jawa Timur terus menunjukkan komitmen dalam pembangunan dan mitigasi bencana. Selain terpilihnya kembali Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim, misi besar menjadikan Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara semakin nyata. Salah satu buktinya adalah gerak cepat yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PUSDA) Jatim dalam menangani aspirasi masyarakat terkait banjir.
Di bawah kepemimpinan Baju Trihaksoro, Dinas PUSDA Jatim bergerak cepat merespons permasalahan banjir yang sering terjadi di berbagai daerah. Senator DPD RI, Dr. Lia Istifhama, mengapresiasi langkah cepat yang diambil Pemprov Jatim, termasuk Pj. Gubernur Adhy Karyono, BPBD Jatim, dan Dinas PUSDA Jatim dalam menangani bencana.
Salah satu aspirasi yang direspons cepat adalah permintaan normalisasi sungai di Jarangan, Kecamatan Rejoso, Pasuruan. Warga mengajukan permohonan untuk mencegah banjir yang sering terjadi akibat aliran sungai yang tidak lancar.
“Normalisasi sungai adalah langkah penting untuk memperbaiki tata air agar mengalir dengan baik dan tidak menyebabkan banjir. Warga telah menyampaikan aspirasi secara resmi ke PUSDA Jatim, dan tim Pak Baju langsung turun ke lokasi untuk survei,” ujar Lia Istifhama, Sabtu (8/2/2025).
Ia menambahkan bahwa wilayah Kecamatan Rejoso, terutama Desa Kawisrejo, Toyaning, Sadengrejo, Arjosari, dan Jarangan, sangat rentan banjir, dengan ketinggian air yang bisa mencapai satu meter. Oleh karena itu, penanganan cepat dan langkah preventif sangat diperlukan.
Lia menyebut bahwa beberapa langkah nyata telah dilakukan oleh PUSDA Jatim, di antaranya:
– Pemasangan sandbag untuk menahan aliran air.
– Pemotongan pohon roboh yang menghambat aliran sungai.
– Perbaikan tanggul jebol, dilakukan secara swadaya oleh warga bersama UPT PSDA.
Sebagai informasi, sandbag atau geobag adalah karung berisi pasir atau tanah yang digunakan untuk mengurangi dampak banjir dengan menahan aliran air.
Meskipun mengapresiasi langkah cepat tersebut, Lia tetap berharap agar normalisasi sungai segera terealisasi.
“Memang ada prosedur dalam normalisasi sungai, tetapi karena urgensinya tinggi, saya berharap ini bisa segera direalisasikan. Walaupun sudah ada sandbag, jika debit air meningkat, potensi luapan banjir masih tinggi,” tegasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin