BONDOWOSO, RadarBangsa.co.id – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Bondowoso menggelar panen dan expo kegiatan Demo Farm di Desa Tangsil, Bondowoso, Rabu (5 Juli 2023).
Giat tersebut DPKP Bondowoso mengandeng PT Syngenta produsen pestisida Quilt 200 SE dalam rangka hari Krida Pertanian tahun 2023.
Panen raya tersebut dilaksanakan di lahan padi seluas 1 Ha milik H.Samsudin di wilayah Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Tangsil.
Hendri Wodotono, Kepala DPKP Kabupaten Bondowoso menyampaikan bahwa kegiatan panen raya tersebut dalam rangka Hari Krida Pertanian tahun 2023.
“Panen raya ini dalam rangka hari Krida Pertanian tahun 2023.Selain itu pembangunan pertanian berkelanjutan dianggap sangat penting untuk dapat memenuhi kebutuhan makanan mengimbangi laju pertumbuhan penduduk global,maka dibutuhkan kesigapan menangani hama pada tanaman,”ungkapnya
Dikatakan ,untuk pengembangan pertanian berkelanjutan merupakan salah satu prioritas pembangunan guna memperkuat ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan petani perlu dilakukan inovasi bagaimana setelah penanaman bisa panen maksimal.
“Upaya strategi untuk memastikan panen bisa maksimal maka perlu perawatan sehingga kami menggandeng PT Syngenta untuk membuat demplot yang hari ini kita panen,” jelasnya.
Ketua Komisi II DPRD Bondowoso Andi Hermanto yang hadir dalam giat tersebut menyampaikan bahwa kegiatan panen raya di demplot tersebut
murni kerjasama di luar anggaran pemerintah .
“Ini murni kerjasama tanpa menggunakan anggaran pemerintah,merupakan sebuah inovasi dari dinas pertanian bagaimana memberi dampak kepada petani meskipun dengan anggaran yang sangat kecil di dinas masih berupaya untuk bisa memberikan kepada petani,”tegasnya.
Ia sangat mengapresiasi adanya demplot tersebut agar nantinya bisa dicontoh oleh masyarakat.
“Yang kita inginkan itu selalu hal-hal semacam ini (demplot-red) karena sifat petani kita itu tidak bisa hanya dikasih penyuluhan tanpa praktek, PPL hanya melaksanakan teori-teori di lapangan tetapi praktek yang sesungguhnya itu jarang dilakukan karena apa? anggaran yang kita butuhkan itu selalu tidak ada. Jadi kegiatan-kegiatan semacam ini kita dorong dan kita apresiasi terutama kepada petani yang telah menginisiasi kegiatan-kegiatan semacam ini,”ungkapnya.
Sementara itu Khoirul Abidin seles manager PT Syngenta regiolan Jawa Timur dan Bali menyampaikan bahwa ini merupakan kerjasama yang bagus dengan dinas pertanian Bondowoso sebagai bentuk edukasi .
“Sebagai bentuk edukasi ke petani dengan adanya demplot seperti ini petani bisa melihat langsung mana yang menggunakan produk kita dengan mana yang menggunakan perlakuan petani sebagai mana yang dilakukan selama ini,”imbuhnya.
Pengunaan pestisida tersebut setiap setiap musimnya hanya dua kali saat malai rata dan 10 hari setelah penyemprotan pertama
“Bukan berarti petani tidak menggunakan produk lain yang dilakukan oleh dinas pertanian ini adalah bagaimana tanaman tidak diserang hama dan hasil panen naik 25%,”katanya.
Sementara itu Chuk Sunardi, SP koordinator BPP Tangsil yang juga Ketua perhiptani Bondowoso membenarkan bahwa hasil petani mengalami peningkatan saat panen.
“Mengalami peningkatan dibanding perlakuan biasa, dengan dua kali penyemprotan ini bisa selisih hingga 7 juta rupiah, jadi sangat menguntungkan, seperti yang kita lihat pada hasil panen demplot ini ada yang perlakuan biasa dan yang mengunakan Quilt 200 SE hasilnya meningkat,” pungkasnya.