Dulu Perjalanan Lumajang – Sidoarjo Butuh Waktu 3 – 4 Jam, Sekarang 6 – 7 Jam

- Redaksi

Senin, 11 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tampak mobil besar saat jalan macet (Dok Foto Riyaman)

Tampak mobil besar saat jalan macet (Dok Foto Riyaman)

LUMAJANG, RadarBangsa.co.id – Jaman sudah berganti, yang dulunya sepi, sekarang menjadi ramai. Begitu juga dengan jalanan yang ada di desa maupun di kota, semua pada ramai dengan kendaraan.

Bercerita tentang kendaraan. Kalau dulu, bepergian naik mobil pribadi, dari Kota Lumajang, nyampai di Kabupaten Sidoarjo hanya membutuhkan waktu 3 – 4 jam, itupun kalau jalanan macet. Kalau jalanan lancar, hanya butuh waktu 2 jam.

Berbeda dengan sekarang, bepergian dari kabupaten Lumajang menuju Kabupaten Sidoarjo, naik mobil pribadi membutuhkan waktu 6 – 7 jam.

Ingin tahu apa penyebabnya, banyak mobil besar besar yang muatannya juga Berat berat, dan jalannya menanjak, akhirnya tidak bisa kencang. Nah! yang dibelakangnya juga mobil besar besar juga, dan jalanya juga pelan pelan merayap kayak keong. Akhirnya terjadi antrian, karena tidak bisa mendahului.

Selain itu, ada lintasan kereta api. Disitu itu yang juga menjadi biangnya macet.

Kalau memaksa mendahului, akan berakibat fatal (kecelakaan).

Kemarin itu, ada keluarga di Sidoarjo melaksanakan pernikahan, kami sekeluarga semua di undang. Ada empat kendaraan pribadi yang bergerak menuju Sidoarjo.

Perjalanan yang biasanya hanya membutuhkan waktu 3 – 4 jam. Saat itu hingga 6 – 7 jam.

Kami dari rumah_ (Lumajang kota) berangkat pukul 09.00 WIB, sampai di Sidoarjo buduran pukul 15.00 WIB.

Di perjalanan menuju Sidoarjo itu sangat menegangkan.

Betapa tidak. Selain macet, banyak sepeda motor maupun mobil main salep dari sebelah kiri.

Sesekali aku melirik ke arah sopir, dan kata kata ‘awas’, terkadang terlepas tanpa sengaja.

Di acara pernikahan itu kami tidak berlama lama, karena khawatir jalanan akan macet lagi.

Pukul 16.00 WIB, kami dari ke empat mobil rombongan memutuskan untuk pulang. Setelah berpamitan, lalu langsung tancap gas.

Khawatir terjebak macet, rombongan yang saya tumpangi memilih melewati jalan tol. Dan tiga rombongan lainya tetap memilih lewat jalan umum.

Alhamdulillah, walaupun diguyur hujan, jalanan aman dan lancar.

Namun, setelah turun dari tol, kena macet lagi.

Jalan dari Leces hingga pasar buah Ranuyoso itu jalannya memang selalu macet, jadi siapapun yang mau bepergian yang melalui jalan itu, wajib bawa kopi dan cemilan, agar tidak pusing karena terjebak macet.

Saya mengira karena saat siang hari itu banyak kendaraan besar besar yang melintas, ternyata siang maupun malam sama saja.

Dari ke empat mobil itu, nyampek di rumah masing masing tidak bersama sama. Rombongan yang saya tumpangi nyampek pukul 21.30 WIB, mungkin karena lewat jalan tol ya?.

Sedangkan rombongan adik bungsu yang lewat di jalan umum, nyampek pukul 22.30 WIB, dan rombongan kakak tertua yang juga lewat di jalan umum nyampek pukul 23. 00 WIB.

Ada yang lebih lambat ternyata, Yang terakhir adalah rombongan sepupu, nyampek pukul 01.00 WIB.

Alhamdulillah, walaupun lambat tapi selamat. Dalam perjalanan hanya satu yang wajib di perhatikan. “patuhi rambu rambu lalu lintas jalan, dan jangan main salep lewat kiri. Karena bisa berbahaya” dan agar selamat sampai tujuan.

Berita Terkait

Dewan Pers Soroti Dilema Ekonomi Media Digital: Kreator Melimpah, Biaya Jurnalisme Bermutu Jadi Tantangan
TP PKK Blitar Dorong Keluarga Sehat Lewat Workshop
Santri Pasuruan Tunjukkan Cara Jaga Tradisi Tanpa Ketinggalan Zaman
Bupati Banyuwangi Pastikan MBG Aman dan Higienis
Jutaan Konten Negatif Terungkap, Anggota DPD RI asal Jawa Timur Ning Lia Istifhama Minta Gen Z Peduli
Sinergi TNI, Santri, dan Polri di Lamongan Warnai Ababil Group Bersholawat, Kapolsek Tikung : Contoh Positif
Ketua PSHT Ranting Ngimbang Cabang Lamongan Pusat Madiun  Hadiri Tasyakuran Warga Baru PSHT Rayon Tlemang
Anggota DPD RI asal Jawa Timur Lia Istifhama : Desak Transparansi Pengelolaan Migas di Madura
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 29 Oktober 2025 - 15:30 WIB

Dewan Pers Soroti Dilema Ekonomi Media Digital: Kreator Melimpah, Biaya Jurnalisme Bermutu Jadi Tantangan

Rabu, 29 Oktober 2025 - 09:30 WIB

TP PKK Blitar Dorong Keluarga Sehat Lewat Workshop

Selasa, 28 Oktober 2025 - 08:18 WIB

Santri Pasuruan Tunjukkan Cara Jaga Tradisi Tanpa Ketinggalan Zaman

Selasa, 28 Oktober 2025 - 07:32 WIB

Bupati Banyuwangi Pastikan MBG Aman dan Higienis

Senin, 27 Oktober 2025 - 20:39 WIB

Jutaan Konten Negatif Terungkap, Anggota DPD RI asal Jawa Timur Ning Lia Istifhama Minta Gen Z Peduli

Berita Terbaru

Anak-anak RA di Kabupaten Pasuruan mewarnai kain bermotif “anak bebek” dalam kegiatan Gerakan Nasional RA Membatik di GOR Raci, Bangil, Rabu (29/10/2025). (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Pendidikan

Bupati Pasuruan Dukung Gerakan RA Membatik di Milad IGRA ke-23

Rabu, 29 Okt 2025 - 16:33 WIB