Dulu Perjalanan Lumajang – Sidoarjo Butuh Waktu 3 – 4 Jam, Sekarang 6 – 7 Jam

Tampak mobil besar saat jalan macet (Dok Foto Riyaman)

LUMAJANG, RadarBangsa.co.id – Jaman sudah berganti, yang dulunya sepi, sekarang menjadi ramai. Begitu juga dengan jalanan yang ada di desa maupun di kota, semua pada ramai dengan kendaraan.

Bercerita tentang kendaraan. Kalau dulu, bepergian naik mobil pribadi, dari Kota Lumajang, nyampai di Kabupaten Sidoarjo hanya membutuhkan waktu 3 – 4 jam, itupun kalau jalanan macet. Kalau jalanan lancar, hanya butuh waktu 2 jam.

Bacaan Lainnya

Berbeda dengan sekarang, bepergian dari kabupaten Lumajang menuju Kabupaten Sidoarjo, naik mobil pribadi membutuhkan waktu 6 – 7 jam.

Ingin tahu apa penyebabnya, banyak mobil besar besar yang muatannya juga Berat berat, dan jalannya menanjak, akhirnya tidak bisa kencang. Nah! yang dibelakangnya juga mobil besar besar juga, dan jalanya juga pelan pelan merayap kayak keong. Akhirnya terjadi antrian, karena tidak bisa mendahului.

Selain itu, ada lintasan kereta api. Disitu itu yang juga menjadi biangnya macet.

Kalau memaksa mendahului, akan berakibat fatal (kecelakaan).

Kemarin itu, ada keluarga di Sidoarjo melaksanakan pernikahan, kami sekeluarga semua di undang. Ada empat kendaraan pribadi yang bergerak menuju Sidoarjo.

Perjalanan yang biasanya hanya membutuhkan waktu 3 – 4 jam. Saat itu hingga 6 – 7 jam.

Kami dari rumah_ (Lumajang kota) berangkat pukul 09.00 WIB, sampai di Sidoarjo buduran pukul 15.00 WIB.

Di perjalanan menuju Sidoarjo itu sangat menegangkan.

Betapa tidak. Selain macet, banyak sepeda motor maupun mobil main salep dari sebelah kiri.

Sesekali aku melirik ke arah sopir, dan kata kata ‘awas’, terkadang terlepas tanpa sengaja.

Di acara pernikahan itu kami tidak berlama lama, karena khawatir jalanan akan macet lagi.

Pukul 16.00 WIB, kami dari ke empat mobil rombongan memutuskan untuk pulang. Setelah berpamitan, lalu langsung tancap gas.

Khawatir terjebak macet, rombongan yang saya tumpangi memilih melewati jalan tol. Dan tiga rombongan lainya tetap memilih lewat jalan umum.

Alhamdulillah, walaupun diguyur hujan, jalanan aman dan lancar.

Namun, setelah turun dari tol, kena macet lagi.

Jalan dari Leces hingga pasar buah Ranuyoso itu jalannya memang selalu macet, jadi siapapun yang mau bepergian yang melalui jalan itu, wajib bawa kopi dan cemilan, agar tidak pusing karena terjebak macet.

Saya mengira karena saat siang hari itu banyak kendaraan besar besar yang melintas, ternyata siang maupun malam sama saja.

Dari ke empat mobil itu, nyampek di rumah masing masing tidak bersama sama. Rombongan yang saya tumpangi nyampek pukul 21.30 WIB, mungkin karena lewat jalan tol ya?.

Sedangkan rombongan adik bungsu yang lewat di jalan umum, nyampek pukul 22.30 WIB, dan rombongan kakak tertua yang juga lewat di jalan umum nyampek pukul 23. 00 WIB.

Ada yang lebih lambat ternyata, Yang terakhir adalah rombongan sepupu, nyampek pukul 01.00 WIB.

Alhamdulillah, walaupun lambat tapi selamat. Dalam perjalanan hanya satu yang wajib di perhatikan. “patuhi rambu rambu lalu lintas jalan, dan jangan main salep lewat kiri. Karena bisa berbahaya” dan agar selamat sampai tujuan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *