SIDOARJO, RadarBangsa.co.id – Empat narapidana di Lapas Kelas IIA Sidoarjo mendapatkan hukuman disiplin setelah terbukti melakukan penyelundupan handphone ke dalam lapas. Penindakan ini terjadi setelah Satuan Pengamanan Lapas Sidoarjo menggelar razia rutin di blok hunian warga binaan. Razia ini dilakukan berdasarkan informasi yang diterima bahwa beberapa warga binaan kedapatan bermain handphone dengan berkomunikasi melalui WhatsApp dengan keluarga di luar lapas.
Kepala Lapas Sidoarjo, Sugeng, mengungkapkan pada Senin (23/9) bahwa bukti utama yang mengarahkan petugas kepada pelaku penyelundupan adalah tangkapan layar dari WhatsApp yang menunjukkan aktivitas tersebut. “Screen shoot dalam papan story WhatsApp menjadi bahan utama untuk mencari pemilik handphone yang statusnya warga binaan di Lapas Sidoarjo,” ujarnya.
Setelah dilakukan penyelidikan, dua narapidana, AW dan AK, terbukti terlibat dalam penyelundupan handphone tersebut. Wajah mereka terpampang jelas dalam unggahan di media sosial, yang kemudian diperkuat dengan temuan dari tim internal lapas. Dalam penyelidikan lebih lanjut, diketahui bahwa handphone yang digunakan oleh mereka adalah milik AO, seorang narapidana lainnya, yang dipesan melalui APP, yang juga warga binaan di lapas tersebut.
Sugeng menambahkan, APP berperan penting dalam penyelundupan handphone tersebut. Ia memanfaatkan istrinya untuk menyelundupkan satu unit handphone dengan menyembunyikannya di dalam popok bayi, anak kandungnya. Handphone merek Infinix yang dimiliki oleh AW diserahkan oleh orang tua AW kepada istri APP, SAD, dan kemudian diselundupkan ke dalam lapas.
Sebagai konsekuensi dari tindakan mereka, empat warga binaan tersebut menerima hukuman berat setelah melalui proses administrasi sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan HAM No. 6 Tahun 2013. “Salah satu sanksi yang mereka dapatkan adalah pencabutan hak integrasi serta pembatasan layanan kunjungan,” tambah Sugeng.
Lapas Kelas IIA Sidoarjo tetap berkomitmen untuk menerapkan kebijakan Zero Halinar (Handphone, Pungutan Liar, dan Narkoba) dalam setiap aspek pelayanannya kepada seluruh warga binaan. “Kami akan terus meningkatkan pengawasan untuk menjaga integritas lapas dan memastikan tidak ada lagi pelanggaran serupa,” tandas Sugeng.
Penulis : Rino
Editor : Zainul Arifin