SURABAYA, RadarBangsa.co.id — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri peresmian atau Inagurasi Pasmar 2 di Bumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Sabtu (8/11). Acara ini tidak sekadar menjadi momentum seremonial militer, tetapi juga mengusung pesan ekologis dan sosial melalui kegiatan penghijauan serta bakti sosial bagi warga sekitar.
Dalam kegiatan tersebut, Gubernur Khofifah bersama jajaran TNI Angkatan Laut menanam 1.000 pohon dari berbagai jenis seperti sukun, trembesi, dan sengon. Jenis pohon ini dikenal memiliki daya serap karbon tinggi dan berperan penting dalam menjaga kualitas udara.
Turut hadir dalam kegiatan itu antara lain Pangkoarmada II Laksda TNI I Gung Putu Alit Jaya, Komandan Pasmar 2 Mayjen TNI (Mar) Oni Junianto, Komandan Kodiklatal Letjen TNI Marinir Nur Alamsyah, serta perwakilan Forkopimda Jatim dan pejabat Pemprov Jawa Timur.
“Alhamdulillah, Inagurasi Pasmar 2 kali ini dirangkai dengan kegiatan penghijauan dan bakti sosial. Upaya ini bagian dari komitmen global menuju net zero emission. Daya dukung lingkungan harus terus dijaga dengan langkah nyata seperti ini,” ujar Khofifah.
Selain menanam pohon, kegiatan itu juga disertai bakti sosial berupa pembagian 30 paket perlengkapan sekolah untuk anak yatim dan 100 paket sembako bagi masyarakat di sekitar kawasan Pasmar 2.
“Bakti sosial ini adalah bentuk nyata kebersamaan kita. Negara hadir untuk menyapa dan membantu masyarakat secara langsung,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah juga menyampaikan apresiasi atas kiprah TNI Angkatan Laut dalam membentuk generasi muda berkarakter melalui SMA Taruna Nala di bawah pembinaan langsung TNI AL. Ia menilai sekolah tersebut menjadi wadah strategis dalam mencetak calon pemimpin bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
“SMA Taruna Nala adalah embrio penting yang menyiapkan generasi emas. Sekitar 97 persen lulusannya diterima di sekolah kedinasan dan perguruan tinggi negeri. Ini bukti nyata kualitasnya,” tutur Khofifah.
Ia menambahkan, dari sebelas sekolah di Indonesia yang dinilai mampu menyiapkan calon pemimpin masa depan, lima di antaranya berada di Jawa Timur dan sebagian besar merupakan sekolah taruna. “Ini menunjukkan potensi luar biasa yang dimiliki Jawa Timur,” ujarnya.
Khofifah juga menekankan perlunya kolaborasi antara TNI dan pemerintah daerah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Ia menyebutkan bahwa TNI AD telah fokus pada komoditas padi, Polri di bidang jagung, dan TNI AL di kedelai—tiga pilar utama dalam konsep pajale (padi, jagung, kedelai).
“Kontribusi TNI dalam mendukung program pajale sangat signifikan. Tapi ke depan, sektor protein hewani seperti daging dan susu juga perlu diperkuat. Saat ini Indonesia masih mengimpor lebih dari 50 persen daging dan sekitar 65 persen susu,” kata Khofifah.
Ia pun mengajak TNI AL untuk ikut berperan dalam memperkuat sektor peternakan. Menurutnya, disiplin dan semangat gotong royong yang menjadi karakter prajurit dapat mempercepat terwujudnya swasembada pangan.
“Kalau TNI AL ikut mengembangkan peternakan, terutama sapi perah dan sapi potong, saya yakin ketahanan pangan nasional akan makin tangguh,” ujarnya.
Khofifah juga menyinggung peran Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Malang, sebagai aset strategis dalam mendukung program peningkatan populasi ternak. Lembaga ini telah menjadi rujukan banyak negara dan menjadi bukti keunggulan sumber daya peternakan Jawa Timur.
“Saya mengajak TNI AL mengirim personel untuk belajar di BBIB Singosari agar kita bisa berkolaborasi memperkuat sektor daging dan susu,” katanya.
Dalam bidang pertanian, Khofifah mengungkapkan capaian produksi padi Jawa Timur per November 2025 telah mencapai 12 juta ton GKP tertinggi di Indonesia dengan luas tambah tanam mencapai 1,8 juta hektar.
“Kita surplus pangan. Produksi padi tertinggi di Indonesia dan luas tanam juga terbesar. Dari Jawa Timur, kita buktikan bahwa swasembada pangan itu bukan sekadar wacana,” tegasnya.
Sementara itu, Komandan Pasmar 2 Mayjen TNI (Mar) Oni Junianto menegaskan komitmen pihaknya memperkuat sinergi dengan Pemprov Jatim. Ia mengaku ingin belajar dari capaian pembangunan ekonomi dan pangan yang telah dirintis oleh Khofifah.
“Kami ingin belajar dari Ibu Gubernur. Ke depan kami berencana mengembangkan sektor peternakan, terutama sapi dan bebek. Sinergi ini penting agar perekonomian di Jawa Timur terus tumbuh,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya kegiatan sosial dan lingkungan sebagai bentuk kedekatan TNI AL dengan masyarakat. “Wilayah Pasmar 2 di Karangpilang ini berada di jantung Surabaya. Kami ingin kawasan ini hidup dan menjadi simbol kebersamaan antara prajurit dan warga,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin










