SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Pertemuan produktif dilakukan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menerima kunjungan Duta Besar Inggris Untuk Indonesia dan Timor-Leste HE. Dominic Jermey di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (15/12).
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste, HE. Dominic Jermey, berdiskusi tentang potensi kerjasama antara Jawa Timur dan Inggris di berbagai sektor. Fokus utama pembahasan meliputi rencana pelaksanaan proyek kereta api di Surabaya, yang dikenal sebagai Surabaya Regional Railway Line (SRRL), pendidikan tinggi, pendidikan vokasi, serta kerjasama studi banding ulama muda ke Inggris.
“Kami merasa pertemuan hari ini sangat produktif. Kami memulai dengan membahas proyek besar terkait transportasi publik, khususnya proyek kereta api di Surabaya. Saat ini, proyek ini semakin mendapatkan dukungan yang jelas, terutama setelah baru-baru ini dikeluarkannya Surat Keputusan dari Menteri Keuangan yang menegaskan akan memberikan dukungan untuk proyek strategis ini,” ungkap Khofifah.
Dengan keyakinan penuh, Khofifah menyatakan optimisme terhadap proyek kereta api massal berbasis listrik ini. Proyek ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi kebutuhan angkutan massal di Kota Surabaya dan sekitarnya, serta direncanakan akan terintegrasi dengan sistem angkutan lainnya di kawasan Gerbangkertasusila.
Terlebih proyek ini penggarapannya juga akan melibatkan Inggris lewat Tim Manajemen Transport for London (TFL). Yang mana mereka terbukti sangat kompeten dalam menciptakan teknologi transportasi canggih. Salah satu buktinya mereka berhasil membangun transportasi kereta api cepat bahkan di atas gedung pencakar langit yang sudah berdiri sebelumnya cukup lama.
“Teknologi strategis seperti ini yang kami harap bisa diwujudkan di Jawa Timur. Untuk SRRL, saat ini sudah ada studi kelayakan dari KfW dan JICA yang akan dipertajam tim dari Kedutaan Inggris. Insya Allah proyek ini akan kami publikasikan sebelum tanggal 25 Desember ini,” katanya.
Selain itu, dalam pertemuan ini, Gubernur Khofifah juga membahas perihal kerjasama dengan universitas unggul Inggris, King’s College London yang akan dibuka kampus Indonesia di KEK Singhasari. Hal ini disebutnya penting untuk menyiapkan Jawa Timur dalam menghadapi tantangan industri manufaktur.
Pasalnya, pertumbuhan industri manufaktur di Jawa Timur sangat tinggi dengan mencapai 31,34% di tahun 2022. Di mana, angka tersebut melampaui prediksi manufaktur Indonesia 2045 di angka 30%.
“Jadi Memorandum of Agreement antara aKek singhasari dengan King’s College ini sesuatu sekali. Karena dengan proses percepatan industri manufaktur di Jawa Timur yang luar biasa, kita membutuhkan injeksi kualitas SDM lebih cepat,” katanya.
“Dalam pembahasan tadi, insya Allah kami akan melibatkan lebih banyak perguruan tinggi di Indonesia, terutama di Jawa Timur seperti di Universitas Airlangga dan ITS,” katanya.
Tak hanya itu, dalam kesempatan ini, Khofifah juga meminta penguatan kerjasama untuk vocational training bagi siswa-siswi SMK khususnya di bidang welding. Ia berpendapat, pelatihan ini harus diperluas dan melibatkan peserta yang lebih banyak.
Selain itu, mantan Menteri Sosial itu mendiskusikan penguatan penghubung antar dua negara lewat pengiriman ulama-ulama muda ke Inggris. Yang mana, hal ini akan mendorong pengalaman strategis bagi mereka.
“Ini sudah pernah dilakukan, tapi sempat terhenti. Jadi kami membahas bagaimana ini akan diadakan lagi,” jelasnya.
Di akhir, Khofifah meminta agar komitmen ini terus berlanjut dan terus dikawal. Meskipun dirinya telah menyelesaikan masa jabatannya di akhir 2023 nanti.
Sementara itu, Dubes Dominic mengatakan bahwa dirinya bangga dapat menjalin kerjasama dengan Jawa Timur. Khusus untuk bidang pendidikan, dirinya berharap bahwa kerjasama ini akan menjadikan Jawa Timur hub bagi edukasi transnasional yang terjangkau.
“Kami senang dapat berkolaborasi dalam ekonomi, transportasi, dan pendidikan. Kami mendukung kemitraan yang terjadi antara universitas serta pengembangan keterampilan untuk industri masa depan pembangunan infrastruktur,” katanya.
“Nantinya peningkatan pendidikan ini bisa menciptakan peluang ekonomi yang sangat besar. Hal inilah yang kami coba usahakan demi kesejahteraan masyarakat kita,” pungkas Dominic.
Dalam kunjungan tersebut, Dominic juga berkesempatan menyicipi kuliner Jawa Timur, yakni rujak manis. Di mana, ia menerima pujian dari Khofifah berkat inisiatifnya mengulek sendiri bumbu yang ada.
Bahkan Gubernur Khofifah juga mengajak Dominic untuk membuat rujak step by step, mulai dari menghaluskan bumbu dengan cara tradisional yani menguleg dengan alat ulegan dan cobek. Tampak keduanya antusias dan semangat menguleg bumbu rujak.